macam-macam permainan tradisional, permainan tradisional tanpa alat, 15 permainan tradisional, gambar permainan tradisional, contoh permainan tradisional yang mendidik, 12 permainan tradisional, permainan tradisional dan cara bermainnya, permainan tradisional untuk anak usia dini
1. Bola Bekel
Bekel atau di Bengkulu disebut Kucing-kucing adalah permainan yangbiasanya dimainkan oleh anak perempuan. Untuk memulai permainan, harus ada 6 buah biji congklak atau sejenis cangkang kerang atau biasa disebut “kucing-kucing” dan satu bola tenis. Pemain harus melempar bola ke atas dan ambil “kuciang-kuciang” tadi. Saat permainan dilakukan, terdapat tahap-tahap permainan. Di antaranya yaitu setelah melempar bola ke atas, maka pemain harus merubah beberapa kucing-kucing dari posisi asalnya.
Permainan bola bekel akan dinyatakan selesai, saat tangan pemain menyentuh biji bekel selain yang sedang ia ambil. Pemain yang lebih dulu menyelesaikan permainan, dialah yang pemenangnya. (Baca selengkapnya ...)
2. Boneka kertas (Bongkar Pasang/Bepe-bepean)
Boneka kertas (Bongkar Pasang/Bepe-bepean) adalah permainan anak yang lahir di tahun 80 atau 90-an. Mainan murah yang terbuat dari kertas ini dulu nggak pernah gagal bikin anak cewek zaman dulu tersenyum riang. Bongkar pasang bisa dimainkan sendiri, atau bareng temen lain.
Di Indonesia dulu, bongkar pasang yang terkenal itu yang punya gambar tokoh mirip boneka barbie atau tokoh anime Jepang seperti Sailor Moon. Maklum, dulu kartun tersebut kan juga beken banget di kalangan anak kacil angkatan 90an.
3. Congkak
Congkak adalah suatu permainan tradisional yang dikenal dengan berbagai macam nama di seluruh Indonesia. Biasanya dalam permainan, sejenis cangkang kerang digunakan sebagai biji Congkak dan jika tidak ada, kadang kala digunakan juga biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan dan batu-batu kecil.
Bahannya terbuat dari kayu dengan bentuk papan yang panjang yang dilubangi sebanyak 14 lubang sebagai anak dan 2 lubang sebagai lubang induk,yang terletak di ujung kiri dan ujung kanan, cara memainkannya cukup gampang, dimainkan oleh 2 orang dan pemain secara bergantian memainkan buah dengan mengisi lubang, tiap lubang diisi dan pemenangnya adalah yang berhasil mengisi buah terbanyak dilubang induk.
4. Engklek
Engklek adalah permainan anak perempuan berupa petak-petak di lantai atau tanah, kemudian diperluakan gacoan berupa pecahan genting atau keramik untuk mesing-masing pemainnya. Selanjutnya satu persatu pemainnya melempar gaconya ke petak lalu dengan satu kaki meloncati setiap petak. Nama lain: Setatak, sonlah, Taplak. (baca selengkapnya ...)
5. Hula hoop
Hulahop, Hula Hup atau lenggang rotan adalah sebuah permainan yang menggunakan gelang berukuran besar untuk diputar di bagian perut, pinggul atau leher. Saat ini, hulahop biasanya terbuat dari plastik. Lenggang rotan mengharuskan pemainnya menggoyangkan tubuh terutama pada bagian pinggul dan perut. (Baca selengkapnya ...)
6. Lompat tali
Lompat Tali/Karet adalah salah satu permainan anak-anak yang hingga kini masih dimainkan. Permainan ini biasanya dimainkan oleh anak perempuan, tapi terkadang anak laki-laki pun ikut nimbrung memainkannya. Permainan lompat tali/karet ini menggunakan media sebuah tali kecil atau karet, sekitar lima meter panjangnya. Kedua ujungnya masing-masing dipegang oleh seseorang, lalu diputar sehingga turun naik ke atas dan ke bawah. Kemudian dua anak lain melompat-lompat mengikuti gerak tali itu dengan hitungan dan gaya tertentu. Jika ia terjatuh, maka rekannya yang lain mendapat giliran untuk melompat. Di daerah lain di indonesia disebut dengan nama yang berbeda misal dengan nama Tali Merdeka (Riau), Lompatan dan lain-lain.
7. Masak-masakan
Permainan masak-masakan merupakan permainan anak perempuan yang meniru ibu ibu memasak, peralatannya serba mini namun mirip aslinya. Beberapa kelompok anak-anak akan melakukan masak menggunakan api dari kayu bakar untuk merebus air, daun-daunan dan lain lain sesuai imajinasi mereka. Namun semua yang mereka pasak tidaklah bisa dimakan, hanya main-main saja.
8. Ular naga
Permainan Ular Naga merupakan permainan yang dimainkan oleh banyak orang, sambil bernyanyi “Ular naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu riang-kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terperangkap”.
Peserta harus membagi tugas, dua orang menjadi gerbang, satu orang menjadi induk naga. Dan lebih dari satu orang menjadi anak-anak naga. Permainan dimulai ketika induk naga dan anak-anaknya berputar melalui gerbang sambil bernyanyi. setiap saat kedua gerbang akan menurunkan tangannya sambil menangkap anak naga, biasanya anak-anak naga akan ketakutan untuk ditangkap, baru setelahnya gerbang akan menawarkan diri pada anak naga yang baru ditangkapnya. Bila sudah menjadi anak gerbang, anak itu akan berpegangan pada induknya, begitu terus hingga induk naga tertangkap & permainan dilanjutkan dengan induk naga yang baru. Induk naga yang baru dipilih dari gerbang yang anaknya paling banyak. (sumber: Keluarga Caplang)