permainan yang dimainkan secara berkelompok, contoh permainan tradisional yang mendidik, permainan tradisional dari 34 provinsi, contoh permainan tradisional, sketsa gambar permainan tradisional, sebutkan 3 permainan tanpa alat, makalah permainan tradisional tanpa alat, permainan tradisional jawa timur
Permainan tradisional adalah permainan jaman dahulu (jadul) yang dimainkan oleh masyarakat di pedesaan sebelum masuknya teknologi seperti listrik, komputer, internet, dan gadget (Handphone, tablet, notebook). Permainan tersebut bisa dimainkan secara mandiri (sendiri), berdua, ataupun secara berkelompok.
Baca Juga : "Permainan Tradisional dari 34 Provinsi di Indonesia"
Anak-anak dan remaja adalah kaum yang banyak memiliki permainann tradisional, baik itu yang memakai alat ataupun tanpa alat. Berikut ini kami rangkum beberapa permainan tradisional yang pernah ada dan bahkan masih bisa dijumpai di Indonesia.
1. ABC lima dasar
ABC Lima Dasar adalah salah satu permainan Tradisional yang tidak membutuhkan alat atau benda khusus untuk memainkannya, hanya bermodal jari sebagai perhitungannya. Lalu membuat kesepakatan benda kategori apa yang disebutkan dalam permainan ABC 5 Dasar tersebut. Misal, nama hewan. Nantinya masing-masing anak menyebutkan hewan yang huruf depannya sesuai dengan huruf yang ditunjuk pada jari terakhir.
Anak-anak duduk melingkar saling berhadapan kemudian masing-masing anak memperlihatkan jari jarinya di lantai. Kemudian salah satu anak menunjuk setiap jari sambil mengurutkan huruf dimulai dari A dan berakhir pada jari terakhir yang ditunjuk.
2. Benteng / Gobak sodor
Gobak sodor atau galah asin adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan. (Baca selengkapnya ...)
3. Candak ndhodhok/tepak jongkok
Petak Jongkok atau Tap Jongkok adalah permainan tradisional yang kita sering mainkan saat jam istirahat sekolah dasar. Permainan ini sangat mudah dan unik sekali. Cara singkat untuk bermain petak jongkok ada dua yaitu berjaga dan menghindari penjaga dengan berjongkok. Petak Jongkok atau Tap Jongkok adalah salah satu permainan tradisional Indonesia yang tidak membutuhkan banyak peralatan untuk memulainya. Bahkan permaian ini bisa dimulai di mana saja tanpa persiapan apapun.
4. Cici putri
Permainan Cici Putri adalah permainan yang dapat dimainkan oleh sekitar 3-5 anak yang dimainkan di lantai sambil duduk. Biasanya dilakukan di lantai beranda depan rumah. (bale). Cara memainkan permainan ini diawali seluruh pemain duduk melingkar sambil menyodorkan tangan kanan yang diletakkan di lantai. Permainan diarahkan oleh pemimpin permainan yang menyanyikan bersama seluruh pemain sambil menunjuk tangan pemain satu per satu sampai lagu berakhir.
Saat lagu yang dinyanyikan pemimpin permainan habis dan berhenti pada salah satu jari/tangan peserta, maka peserta itu yang akan menjawab ketika ditanyakan mao (mau) kembang ape (apa)?. Setelah menjawab (dengan menyebut nama salah satu bunga, misalnya kembang duren), maka pemimpin permainan merespon dengan kata-kata 'pulang pulang lakinya keren' (menyebutkan kata sifat yang positif dengan akhiran bunyi yang sama dengan nama bunga yang disebut pemain). (Baca selengkapnya ...)
5. Cublek-cublek suweng
Cublak-cublak Suweng adalah salah satu permainan disertai lagu pengiring yang dinyanyikan. Cublak-cublak suweng biasa dimainkan oleh anak-anak kecil di pedesaan dari Pulau Jawa, khususnya di Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan juga Jawa Timur.
Dalam permainan ini diawali dengan hompimpa atau gambreng untuk menentukan siapa yang kalah pertama kali. Setalah itu ia yang kalah akan berperan menjadi Pak Empong, yang berbaring terlungkup ditengah dan anak-anak yang lain akan duduk melingkari Pak Empong. Kemudian mereka yang melingkari Pak Empong membuka telapak tangan menghadap ke atas dan diletakkan di punggung Pak Empong. Lalu ada salah satu anak memegang biji/kerikil dan dipindah dari telapak tangan satu ke telapak tangan lainnya diiringi lagu Cublak-cublak Suweng. (Baca selengkapnya ...)
6. Domikado
Domikado merupakan permainan yang dimainkan oleh banyak anak-anak yang duduk membentuk lingkaran, tangan kanan mereka berada diatas tangan kiri pemain disebelah kanannya dan tangan kirinya dibawah tangan kanan pemain disebelah kiri mereka. Mereka akan saling menepuk melingkar sambil menyanyikan lagu.
Pemain yang terkena tepukan terakhir akan keluar dari lingkaran dan dilakukan terus hingga tersisa dua pemain yang akan saling beradu suwit sambil benyanyi. Siapa yang menang akan memberi perintah kepada pemain yang kalah. Permainan diulang lagi dengan peraturan yang sama. (Baca selengkapnya ...)
7. Engklek
Engklek adalah permainan melompati petak-petak dimainkan dengan cara melompat dengan satu kaki pada kotak-kotak yang telah dibuat. Untuk kotak yang letaknya bersebelahan seperti sayap, pemain diperbolehkan meletakkan kakinya pada kedua kotak secara bersamaan. Masing-masing pemain memiliki gaco, yaitu batu atau pecahan genting yang digunakan sebagai alat lempar.
Permainan Engklek dapat dimainkan di tanah lapang atau di halaman rumah. Cara memainkannya dengan menggambar pola kotak-kotak atau persegi panjang yang berukuran sekitar 30-60 cm2. Untuk menggambarnya anak dapat menggunakan kapur tulis, arang, atau pecahan genteng. (Baca selengkapnya ...)
8. Icik-icik kambah lemah
Adalah permainan kejar-kejaran. Dimana ada salah satu anak yang jaga / jadi lalu mengejar anak lain. Supaya tidak kena / tidak jaga, anak bisa menyelamatkan diri dengan menginjak batu atau lantai, pokoknya apa saja boleh asal tidak jatuh dan bukan tanah (lemah). Jumlah pemain paling seru antara 8-10 orang.
Cara bermain :
- menentukan aturan permainan. Area bermain yang digunakan, dan apa saja yang boleh dipakai untuk penyelamatan, seberapa lama boleh berada di zona penyelamatan.
- seperti biasa anak-anak akan hompimpa untuk mendapatkan anak yang jaga pertama kali, tentu saja yang kalah dalam hompipa.
- saatnya bermain kejar-kejaran. Ingat tanah yang dipijak itu tidak aman, jadi masing-masing harus menyelamatkan diri. Dan tidak boleh berlama tinggal di satu tempat penyelamatan harus berpindah dalam hitungan tertentu seperti yang sudah disepakati di awal.
9. Jamuran
Jamuran adalah permainan yang berasal dari Pulau Jawa. Jamuran bisa dimainkan anak-anak yang berjumlah 4-12. Jamuran biasanya diadakan di waktu sore dan malam saat Bulan Purnama. Anak-anak yang ikut bermain umurnya diantaranya 6 sampai 13 tahun. Bermain jamuran bisa dimainkan oleh anak lelaki, anak perempuan atau campuran.
Setelah terkumpul sejumlah pemain, lalu diundi dan siapa yang kalah akan jadi. yang lain membentuk barisan yang berbentuk lingkaran, memutari yang jadi ada di tengah. Lalu yang jadi dikelilingi anak-anak lain sambil menyanyikan lagu jamuran.
Cara bermainnya, satu orang mejadi pancer ( pusat ), dan pemain yang lainnya bergandengan tangan membentuk lingkaran mengelilingi pancer tersebut. Mereka berjalan berputar, mengelilingi pancer sambil bernyanyi. (Baca selengkapnya ...)
10. Kucing-kucingan
Kucing-kucingan yaitu permainan yang menyerupai sifat seekor kucing. Di sini berarti permainan dengan peragaan yang di dalamnya berisi gerakan saling berebutan untuk dapat memiliki sesuatu tempat Permainan kucing-kucingan ini membutuhkan lima orang pemain. Pemain biasannya laki-laki saja atau perempuan saja. Permainan ini dapat dilakukan oleh segala lapisan masyarakat baik kota maupun desa. Tidak terdapat lagu pengiring dalam permainan ini. Hanya menjumpai sebaris kalimat yang diucapkan secara berirama pada akhir permainan yaitu: ‟Dha mbuwang kucing gering‟ Mari bersama-sama membuang kucing sakit. (Baca selengkapnya ...)
11. Petak umpet
Petak umpet adalah sejenis permainan cari dan sembunyi yang bisa dimainkan oleh minimal 2 orang yang umumnya dilakukan di luar ruang. Satu orang pemain yang kalah akan menutup matanya pada salah satu tempat yang dianggap sebagai benteng, sementara yang lain mencari tempat untuk bersembunyi. Setelah menghitung sampai jumlah tertentu, maka mulailah pemain yang menutup mata tersebut mencari tiap orang yang bersembunyi. Yang ditemukan pertamakali oleh sang penjaga akan menggantikan pada sesi berikutnya. (Baca selengkapnya ...)
12. Sedang Apa?
Permainan ini sederhana tetapi seru untuk dimainkan bersama si Kecil. Intinya pemain hanya saling bertanya dengan menyanyikan lagu ‘Sedang Apa’. Jawaban yang diberikan pemain lawan akan menjadi pertanyaan berikutnya. Lihat balas-balasan berikut ini sebagai contoh ya, Bu.
“Sedang apa, sedang apa, sedang apa sekarang? Sekarang sedang apa, sedang apa sekarang?”
“Sedang makan, sedang makan, sedang makan sekarang. Sekarang makan apa, makan apa, sekarang?
“Makan telur, makan telur, makan telur sekarang. Sekarang telur apa, telur apa, sekarang?”
“Telur rebus, telur rebus, telur rebus sekarang. Sekarang rebus apa, rebus apa, sekarang?”
13. Ular Naga
Permainan Ular Naga dimainkan oleh banyak orang, sambil bernyanyi “Ular naga panjangnya bukan kepalang, menjalar-jalar selalu riang-kemari. Umpan yang lezat itulah yang dicari, ini dianya yang terperangkap”.
Cara Bermain - Peserta harus membagi tugas, dua orang menjadi gerbang, satu orang menjadi induk naga. Dan lebih dari satu orang menjadi anak-anak naga. Permainan dimulai ketika induk naga dan anak-anaknya berputar melalui gerbang sambil bernyanyi. setiap saat kedua gerbang akan menurunkan tangannya sambil menangkap anak naga, biasanya anak-anak naga akan ketakutan untuk ditangkap, baru setelahnya gerbang akan menawarkan diri pada anak naga yang baru ditangkapnya. Bila sudah menjadi anak gerbang, anak itu akan berpegangan pada induknya, begitu terus hingga induk naga tertangkap dan permainan dilanjutkan dengan induk naga yang baru. Induk naga yang baru dipilih dari gerbang yang anaknya paling banyak. (Baca selengkapnya ...)