KURATA adalah tingkatan dalam seni Beladiri Tarung Derajat. KURATA terdiri dari 7 (tingkatan) mulai dari tingkat satu hingga tingkat 7. (Baca: "Tingkatan Dalam Tarung Derajat (KURATA)").
Anggota Kurata II menggunakan Sabuk Hijau strip1. Pada tingkat ini, anggota diharapkan sudah memiliki kondisi fisik yang cukup baik sehingga mampu menerima materi latihan yang telah diprogram dan dirancang oleh pelatih sesuai dengan metologi kepelatihan beladiri tarung derajat. pada tingkatan ini anggota diajarkan dasar-dasar tendangan dan melepas dan mengunci dari posisi salaman dan pegangan tangan. Jenis tendangan yang harus dikuasai adalah tendangan lingkar dalam, tendangan samping, tendangan belakang dan melingkar belakang. Fisik anggota pada tingkatan ini masuk tahap pembentukan, dibentuk melalui program latihan peningkatan bertahap.
Berikut ini Materi yang diajarkan kepada anggota seni Beladiri Tarung Derajat pada tingkatan KURATA II (Dua) yang merupakan tingkatan kedua setelah KURATA I (satu).
Pengulangan Gerakan.
Setelah mendapatkan materi Kurata I maka pada tingkatan Kurata II yang perlu diulangi adalah: Gerakan tingkat Kurata I jurus "Gerak Langkah Dasar"
Gerakan Tangan.
Gerakan Dasar Tangan dilanjutkan pada: Pukulan Cepat Beruntun, Pukulan Sikut Depan/Atas + Punggung Tangan, Pukulan Sikut Samping + Punggung Tangan, dan Teknik Dua Gerak, yaitu:
Gerakan Kaki (Siaga silang).
Gerakan dasar kaki dilanjutkan pada:
Teknik Bertahan Menyerang Serangan Tangan (Kurata II).
Teknik Tangan;
Teknik Kaki (gunakan kaki kanan)
Teknik melepas sergapan/pegangan (materi beladiri praktis).
Jurus Derajat Satu
Jurus wajib yang merupakan seni rangkaian gerak lanjutan dasar untuk Kurata Dua adalah: (1) Diawali dengan kerapihan sikap, (2) Penghormatan, (3) Aba-aba mulai "Drajat Satu":
Kekuatan dan Daya Tahan.
Keserasian dan keseimbangan teknik gerakan dapat dicerminkan dari lima unsur daya gerak tarung derajat yang menjadi khas, yaitu: Kekuatan, Kecepatan, Ketepatan, Keberanian, dan Keuletan. Dari lima unsur inilah dapat dikembangkan kemampuan seorang petarung menjadi kuat dan ulet. (Sumber)
Anggota Kurata II menggunakan Sabuk Hijau strip1. Pada tingkat ini, anggota diharapkan sudah memiliki kondisi fisik yang cukup baik sehingga mampu menerima materi latihan yang telah diprogram dan dirancang oleh pelatih sesuai dengan metologi kepelatihan beladiri tarung derajat. pada tingkatan ini anggota diajarkan dasar-dasar tendangan dan melepas dan mengunci dari posisi salaman dan pegangan tangan. Jenis tendangan yang harus dikuasai adalah tendangan lingkar dalam, tendangan samping, tendangan belakang dan melingkar belakang. Fisik anggota pada tingkatan ini masuk tahap pembentukan, dibentuk melalui program latihan peningkatan bertahap.
Berikut ini Materi yang diajarkan kepada anggota seni Beladiri Tarung Derajat pada tingkatan KURATA II (Dua) yang merupakan tingkatan kedua setelah KURATA I (satu).
Pengulangan Gerakan.
Setelah mendapatkan materi Kurata I maka pada tingkatan Kurata II yang perlu diulangi adalah: Gerakan tingkat Kurata I jurus "Gerak Langkah Dasar"
Gerakan Tangan.
Gerakan Dasar Tangan dilanjutkan pada: Pukulan Cepat Beruntun, Pukulan Sikut Depan/Atas + Punggung Tangan, Pukulan Sikut Samping + Punggung Tangan, dan Teknik Dua Gerak, yaitu:
- Kibas Atas + Pukulan Cepat.
- Kibas Luar + Pukulan Cepat.
- Kibas Dalam + Pukulan Cepat.
- Kibas Bawah + Pukulan Cepat.
- Pukulan Sentak Bawah + Pukulan Cepat.
Gerakan Kaki (Siaga silang).
Gerakan dasar kaki dilanjutkan pada:
- Tendangan Lingkar Dalam.
- Tendangan Menyamping.
- Tendangan Belakang.
Teknik Bertahan Menyerang Serangan Tangan (Kurata II).
Teknik Tangan;
- Maju kaki kanan hadap kiri kibas dalam tangan kanan + pukulan punggung tangan kanan ke arah muka.
- Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri + pukulan punggung tangan kiri ke arah muka.
- Maju kaki kanan hadap kiri kibas dalam tangan kanan + sikutkan tangan kanan ke arah muka.
- Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri + sikutkan tangan kiri ke arah muka.
- Maju kaki kanan hadap kiri kibas dalam tangan kanan + pukulan cepat beruntun (Double Cepat) ke arah ulu hati.
- Maju kaki kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri + pukulan cepat beruntun (Double Cepat) ke arah ulu hati.
- Maju kaki Kanan hadap kiri kibas dalam tangan kanan, kaki kanan geser sejajar kaki kiri (badan memutar ke arah kiri) sikutkan tangan kiri ke arah kepala bagian belakang.
- Maju kaki Kiri hadap kanan kibas dalam tangan kiri, kaki kiri geser sejajar kaki kanan (badan memutar ke arah kanan) sikutkan tangan kanan ke arah kepala bagian belakang
Teknik Kaki (gunakan kaki kanan)
- Bertahan dengan tendangan lurus.
- Bertahan dengan tendangan lingkar dalam
- Bertahan dengan tendangan menyamping.
- Bertahan dengan tendangan belakang.
Teknik melepas sergapan/pegangan (materi beladiri praktis).
- Pegangan tangan sejajar dan silang
- Pegangan kerah baju satu tangan dan dua tangan
- Pitingan samping dan belakang
- Tepukan belakang
- Bergandengan
- Bersalaman.
Jurus Derajat Satu
Jurus wajib yang merupakan seni rangkaian gerak lanjutan dasar untuk Kurata Dua adalah: (1) Diawali dengan kerapihan sikap, (2) Penghormatan, (3) Aba-aba mulai "Drajat Satu":
- Siaga ditempat (kaki kanan)
- Siaga ditempat (kaki kiri),
- Hadap Kiri,
- Tarik tangan kiri simpan disamping dada, geser/tarik kaki kanan hingga rapat, arahkan badan kearah kiri, buka/geser kaki kanan hingga ke posisi siaga silang dengan kaki kiri ke depan (hadap kiri). Kibas luar tangan kanan.
- Maju pukulan lurus satu kali tangan kanan.
- Tarik tangan kiri simpan disamping dada, tarik kaki kanan hingga rapat, balikkan badan kearah belakang, buka kaki kanan hingga ke posisi siaga silang (kaki kanan didepan), Kibas luar tangan kiri.
- Maju pukulan lurus satu kali tangan kanan.
- Hadap Kiri.
- Tarik tangan kanan simpan disamping dada, tarik kaki kiri hingga rapat, balikkan badan kearah kiri, buka/geser kaki kiri ke depan hingga ke posisi siaga silang (kaki kiri didepan), Kibas luar tangan kanan.
- Maju pukulan lurus dua kali.
- Silangkan kedua tangan di depan perut (tangan kiri diatas tangan kanan), dorong hingga ke posisi didepan muka, kibaskan/kibas bawah (tangan kiri).
- Maju pukulan sentak atas tangan kanan.
- Silangkan kedua tangan di depan perut (tangan kanan di atas tangan kiri), dorong hingga keposisi di depan muka, kibaskan/kibas bawah (tangan kanan).
- Maju pukulan sentak atas tangan kiri.
- Maju kibas atas tangan kanan.
- Maju pukulan cepat beruntun dua kali (tangan kanan lalu kiri).
- Tengok kanan.
- Tarik kaki kanan hingga rapat, balikkan badan kearah kanan (hadap kanan) buka kaki kanan ke depan posisi siaga silang (kaki kanan di depan) kibas atas tangan kiri.
- Maju pukulan cepat beruntun dua kali (tangan kiri lalu kanan).
- Tarik kaki kiri hingga rapat, balikkan badan kearah belakang (putar) buka kaki kiri ke depan posisi siaga silang (kaki kiri di depan) kibas atas tangan kiri.
- Maju pukulan cepat beruntun dua kali (tangan kanan lalu kiri).
- Tarik/geser kaki kanan ke arah belakang (270%) hingga posisi hadap kanan (kaki kanan di depan), posisi tangan siaga untuk kibas dalam.
- Hadap kiri kibas dalam tangan kanan.
- Mundur pukulan sentak bawah tangan kiri.
- Mundur kibas dalam tangan kanan.
- Maju (hingga posisi kaki kanan sejajar dengan kaki kiri/posisi siaga ditempat) pukulan sentak bawah tangan kiri dan kanan (pada saat memukul kedua kaki tidak digeser/tetap sejajar ke depan).
- Pernapasan:
- Tarik kedua tangan kesamping dada dengan tangan dikepal, dada dibusungkan (bersamaan dengan tarik napas dalam-dalam melalui hidung).
- Dorong/luruskan kedua tangan kedepan dengan tangan terbuka posisi serong (bersamaan dengan itu buang napas pelan-pelan melalui mulut).
- Tarik kembali tangan kesamping dada dengan tangan dikepal dan kaki tarik/geser kaki kanan hingga rapat, dada dibusungkan (bersamaan dengan itu tarik napas dalam-dalam melalui hidung).
- Dorong/luruskan kedua tangan kearah bawah (samping badan) dengan tangan terbuka (bersamaan dengan itu buang napas pelan-pelan melalui mulut). Silangkan tangan ke depan dada (kembali siaga dasar).
Kekuatan dan Daya Tahan.
Keserasian dan keseimbangan teknik gerakan dapat dicerminkan dari lima unsur daya gerak tarung derajat yang menjadi khas, yaitu: Kekuatan, Kecepatan, Ketepatan, Keberanian, dan Keuletan. Dari lima unsur inilah dapat dikembangkan kemampuan seorang petarung menjadi kuat dan ulet. (Sumber)