Jenis Panjat Tebing Berdasarkan Lama Pemanjatan dan Ketinggian Jalur

Dalam Olahraga Panjat tebing dikenal dua jenis pemanjatan berdasarkan lamanya waktu pemanjatan dan ketinggian jalur, kedua jenis pemanjatan tersebut meliputi Bouldering dan Crag Climbing. Berikut ini penjelasannya:

Bouldering

Bouldering

Bouldering adalah jenis pemanjatan yang dilakukan dengan memanjat bebatuan besar atau tebing berukuran kecil. Karena yang dipanjat adalah batuan besar dan tebing kecil maka jenis pemanjatan ini tidak memerlukan peralatan yang rumit. Namun demi keamanan pemanjat diperlukan crashpad (Biasa juga disebut bouldering mat, adalah matras sebagai pelindung diri ketika melakukan aktivitas bouldering). Dalam praktiknya, Bouldering memiliki gerakan yang biasa, tidak ke atas tetapi kesamping (traverse) atau diagonal. Selain punya kelas sendiri dalam panjat tebing banyak fungsi lain dari melakukan bouldering diantaranya adalah :
  • Sebagai pemanasan sebelum melakukan panjat tebing
  • Melatih gerakan-gerakan yang sulit
  • Juga berguna untuk melatih daya tahan (endurance)


Crag Climbing

Crag climbing adalah memanjat tebing yang lebih tinggi, system yang dipakai bebas dan biasanya dalam menyelesaikan rute digunakan dengan cara memasang picth (station belay), picth disini terbagi 2 (dua) yaitu :
  1. Single Pitch Climbing - Pada memanjatan jenis ini hanya dipasang 1 picth (station belay) diatas yang berguna untuk mengamankan si pemanjat kedua untuk naik.
  2. Multi Pitch climbin - Untuk jenis ini biasa dilakukan di tebing yang lebih tinggi karena harus melakukan pergantian leader dalam proses pemanjatannya, setiap pemanjat akan bergantian di picth yang telah ditentukan. Dalam satu jalur bisa terdapat beberapa picth (station belay).

Big Wall Climbing

Big wall artinya adalah tebing yang berukuran sangat besar dan tinggi, untuk menyelesaikan pemanjatan biasa membutuhkan waktu berhari-hari dengan peralatan yang sangat lengkap. Big wall climbing adalah jenis pemanjatan termahal dibanding jenis-jenis pemanjatan lainnya dalam panjat tebing. Dalam melakukan pemanjatan big wall climbing terbagi lagi menjadi 2 (dua) system yaitu Alpine Tactic dan Himalaya Tactic. Berikut ini penjelasannya:

Alpine Tactic

Alpine tactic adalah sietem pemanjatan dengan ketentuan sang pemanjat tidak turun lagi ke bawah saat sudah memulai pemanjatan. Dalam Alpine tactic, semua peralatan pemanjat dibawa semua keatas sampai berhasil kepuncak. Berikut ini hal hal yang didapatkan ketika melakukan Alpine Tactic:
  • Waktu pemanjatan biasa lebih singkat
  • Peralatan yang digunakan lebih sedikit
  • Perlu dilakukan load carry

Himalaya Tactic

Berbeda dengan Alpine tactic, pada system Himalaya Tactic sang pemanjat akan turun kebawah saat sore hari untuk istirahat di basecamp sambil menyiapkan pemanjatan untuk keesokan harinya. sementara, sebagian peralatan masih ditinggal di atas untuk memudahkan pemanjatan dihari berikutnya, dan ini terus dilakukan sampai berhasil menuju ke puncak. Dengan melakukan pemanjatan Himalaya tactic :
  • Waktu pemanjatan biasa lebih lama
  • Peralatan yang dibutuhkan juga menjadi lebih banyak
  • Tidak dibutuhkan load carry