Papua Barat (disingkat Pabar atau PB; dahulu Irian Jaya Barat) adalah sebuah provinsi Indonesia yang terletak di ujung barat Pulau Papua. Wilayah Papua Barat mencakup Semenanjung Domberai, Bomberai, Wondiwoi, serta Kepulauan Raja Ampat. Ibukota provinsi ini terletak di Manokwari dengan kota terbesarnya di Sorong. Provinsi ini dimekarkan dari Provinsi Papua. Penduduk provinsi Papua Barat terdiri dari bermacam-macam suku bangsa. Berdasarkan Sensus Penduduk Indonesia 2010 dari 753.399 jiwa penduduk 2010, jumlah penduduk dari suku asli Papua sebanyak 387.816 jiwa (51,47%), termasuk suku Arfak, Biak, Yapen dan suku lainnya asal Papua Barat.
Berikut ini kami sampaikan beberapa macam dan jenis permainan tradisional khas yang ada di Provinsi Papua Barat yang dimainkan oleh anak-anak remaja baik yang masih dimainkan hingga sekarang ataupun yang sudah mulai ditinggalkan oleh pemainnya, lengkap dengan arti, sejarah, gambar, dan penjelasannya.
1. Batu Sepuluh
Batu Sepuluh merupakan permainan tradisional anak yang ada di daerah kepala burung pulau Papua. Permainan ini merupakan permainan kelompok yang bisa dimainkan anak pria maupun wanita. (sumber)
2. Hawam
Hawam adalah istilah untuk menyebut permainan tradisional berupa lempar lembing khas etnis Baham, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Yang dimaksud dengan hawam adalah permainan tradisional yang bertujuan melatih ketangkasan dan keterampilan dalam melempar lembing (kayu sepanjang kurang lebih 2 meter yang ujungnya diruncing). Yang menjadi target lemparan berupa batang pohon yang lunak biasanya batang pohon pisang. (sumber)
3. Korkouria
Korkouria adalah istilah untuk menyebut permainan tradisional berupa ayunan khas etnis Baham, Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat. Korkouria merupakan permainan tradisional yang bertujuan melatih ketangkasan dan keberanian dengan cara berayun-ayun di udara dengan memanfaatkan tali hutan (tumbuhan menjalar yang biasanya merambat pada pohon).
Tidak diketahui dengan pasti sejak kapan permainan ini dikenal orang Baham, tetapi berdasarkan hasil wawancara team pencatatan WBTB dengan informan penduduk asli etnis Baham terungkap bahwa permainan korkouria merupakan permainan khas yang diciptakan etnis baham sendiri sehingga secara historis permainan ini ada sejak adanya etnis Baham di Papua, dan masih dipermainkan sampai saat pencatatan dilakukan (Agustus 2010).
Permainan tradisional korkouria biasanya dilakukan dengan memilih lokasi bermain yang penuh tantangan, misalnya pada tempat dimana terdapat tebing yang curam di tepi sungai atau laut, sehingga apabila tali yang digunakan untuk berayun-ayun putus maka si pemain akan dengan bebas terjun kedalam air. Permainan ini biasa dimainkan oleh anak-anak baik wanita maupun pria. (sumber)
4. Mengget
Mengget merupakan permainan ketangkasan memanah menggunakan panah-panahan dari batang lidi dan batang pohon pisang yang lunak sebagai sasarannya. Pemain yang berhasil menancapkan panahnya dalam jumlah banyak, yang akan menjadi pemenang. Asal: Sausapor, Tambrauw, Papua Barat. (Sumber : Windy Hapsari, S.Sos (BPNB-Jayapura))
5. Monggonu
Monggonu merupakan permainan masak-masakan yang khusus dimainkan oleh anak-anak perempuan. Permainan ini dimainkan di halaman rumah. Asal: Sausapor, Tambrauw, Papua Barat.(Sumber: Windy Hapsari, S.Sos (BPNB-Jayapura))
6. Name Aret
Name Aret adalah permainan tradisional anak-anak dari daerah Ayamaru, Ayamaru, Maybrat, Papua Barat. Dimainkan oleh anak laki-laki setempat saat menginjak usia remaja. Permainan ini dibuat untuk melatih anak-anak saat waktunya mereka sudah harus pergi berburu ke hutan. Gerakan-gerakan dalam permainan memperlihatkan cara melemparkan tombak kayu untuk mengenai sasaran dengan tepat. (Sumber: Veibe R. Assa, S.Pd (BPNB-Jayapura))
7. Pampampum
Anak-anak Pabar sedang bermaian Pampampum (sumber foto: news.detik.com) |
Pampampum adalah permainan yang dilakukan di laut dangkal untuk menjatuhkan tim lawan. Satu tim dalam permainan ini ada dua orang. Mereka akan bertanding dengan tim lainnya. Permainan ini digelar di laut dangkal. Pada permainan tersebut anak yang lebih kecil naik ke atas pundak rekannya yang lebih besar. Mereka kemudian mencoba menjatuhkan tim lain ke air. (sumber)
8. Secha Vabi
Secha Vabi (secha hoo) merupakan salah satu jenis permainan anak-anak yang berfungsi juga untuk melatih keterampilan dan kelincahan anak dalam menghadapi kegiatan perburuan dan perang adat.
Jenis permainan ini terdapat di daerah kota Sorong, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Sorong, dan Kabupaten Sorong Selatan.
Untuk memainkan permainan ini diperlukan dua buah peralatan yaitu sebilah kayu dari jenis kayu lunak (lombo) dan batang pisang. Nantinya batang pisang tersebut menjadi sasarang target untuk ditikam menggunakan kayu. (Sumber: Kikomunal Indonesia)
9. Talo Sibye Bien
Permainan talo sibye yen (bermaina tali) merupakan jenis permainann yang terdapat di daerah Sorong meliputi Kota Sorong, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Sorong, Kabupatejn Sorong Selatan, dan Kabupaten Tambraw.
Permainan ini dimainkan oleh sepasang muda mudi yang didampingi oleh orang tua masing-masing. Masing-masing orang tua duduk di belakang anak-anaknya baik anak laki-laki ataupun anak perempuan. Tata cara permainan ini tentang kelincahan jari-jari tangan untuk memasukkan jarinya ke dalam celah tali yang telah diputar yang nantinya akan berbentuk motif tertentu.
Bentuk motif dari permainan ini adalah: 1. Motif bentuk manik-manik, Motif bentuk Kapak (temak), 3. Motif bentuk anting-anting (kin), 4. Motif bentuk kain keramat (not lan), 5. Motif bentuk anak budak (hawor).
Kegiatan ini biasanya dilakukan pada saat pesta adat di rumah khusus yang disebut "Bol Sibyre Yen". Acara ini berlangsung selama 1-2 Minggu. (Sumber: Kikomunal Indonesia)
10. Teke Giach
Permainan Teke Giach atau Teke Fala Boos yang terkait dengan Secha Vabi (Secha Hoo) merupakan salah satu jenis permainan anak-anak yang juga melatih ketrampilan dan kelincahan seorang anak dalam menghadapi kegiatan perburuan dan juga dalam perang adat.
Jenis permainan ini terdapat di daerah Kota Sorong, Kabupaten Maybrat, Kabupaten Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan serta Kabupaten Tambrauw.
Tata cara permainan ini berupa sebilah kayu dari jenis kayu lunak (lombo) dan batang pisang. Dimana batang pisang tersebut akan di tikam menggunakan kayu di maksud sebagai sasaran atau target. Sedangkan Teke Fala Boos menggunakan biji jagung yang dilemparkan kepada laki laki atau perempuan. (Sumber: Kikomunal Indonesia)
11. Yesecha Asya
Permainan yesecha asya (bermain tikam lingkaran tali) merupakan salah satu jenis permainan yang dimainkan oleh anak-anak muda dengan tujuan melatih kelincahannya untuk menikam tali yang sudah dibentuk melilit.
Bahan yang diperlukan dalam permainan ini adalah tali rotan berukuran kecil dan kayu buah yang ditajamkan. Selanjutnya asya atau lingkaran rotan itu dilempar terguling dan kemudian para pemain bersiap untuk menikam. Kegiatan ini dimainkan oleh dua orang anak atau lebih secara bergantian. (Sumber: Kikomunal Indonesia)