7 Permainan Tradisional Anak yang Terbuat dari Kayu

Permainan tradisional tak lepas dari komponen yang berhubungan dengan akar budaya daerah asal permainan tersebut. Terdapat beberapa permainan yang menggunakan alat dan ada permainan tradisional yang tanpa alat. Berikut ini kami rangkum permainan tradisional yang terbuat dari kayu...

7 Permainan Tradisional Anak yang Terbuat dari Kayu

1. Bakiak Beregu

Bakiak beregu merupakan sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku dikedua sisinya. Di beberapa daerah terdapat nama-nama yang berbeda-beda seperti Bakiak (Jawa Tengah), Bangkiak (Jawa Timur), Terompa Galuak (Sumatra Barat). Manfaat: Melatih keseimbangan, Melatih kekompakan, Menguatkan otot-otot kaki.. Cara Bermain: Bakiak beregu adalah lomba memakai bakiak yang dipakai secara bersama (satu tim), dilombakan dalam beberapa bacara seperti peringatan hari kemerdekaan.


2. Congklak

Congklak / congkak / daku / dakon adalah permainan anak-anak perempuan dengan memindahkan biji-bijian dalam tempat dari kayu. Dimainkan dengan alat seperti perahu kecil yang memilliki 16 lekukan bundar sebagai tempat 98 biji ataupun kewuk/kuwuk (kulit kerang).

Badan congklak terbuat dari kayu yang diberi 16 lekukan bundar. Lekukan kecil terdiri dari 14 buah yang dijadikan 2 deretan, masing-masing disebut anak. Kemudian 2 buah lekukan besar disebut indung (induk) yang terletak di bagian tengah badan kayu disebelah kiri dari masing-masing deretan. Masing-masing lekukan diisi 7 biji kewuk (kecuali 2 lekukan indung dikosongkan). Permainan dilakukan oleh dua orang berhadapan. Masing-masing mempunyai 7 buah lekukan anak dengan 1 lekukan indung yang terletak di sebelah kirinya.

Saat permainan dimulai, kedua pemain bersama-sama mengambil kewuk dari salah satu lekukan anak yang dimilikinya lalu dibagikan ke setiap lekukan dan indung (kecuali indung lawan) secara merata. (baca selengkapnya ...)


3. Gasing

Gasing merupakan salah satu permainan tradisional yang memakai kayu yang bisa berputar pada poros dan berkesetimbangan pada suatu titik, umumnya terbuat dari kayu yang dibubut. Kayu diukir dan dibentuk hingga menjadi bagian badan gasing. Tali gasing umumnya dibuat dari nilon, sedangkan tali gasing tradisional dibuat dari kulit pohon. Panjang tali gasing berbeda-beda bergantung pada panjang lengan orang yang memainkan. (baca selengkapnya ...)


4. Ketapel

Ketapel, Bandring atau Bandringan adalah alat pelontar batu dari kayu berbentuk huruf 'Y', termasuk permainan dan olahraga yang berasal dari daerah Jawa Barat. Diperlukan ketangkasan untuk memainkannya. Uniknya, permainan ini masih eksis sampai saat ini. Karena sifatnya berbahaya, permainan ini harus mendapat pengawasan orang tua. Adapun bahan dari alat permaianan ini ialah kayu, karet dan kulit. (baca selengkapnya ...)


5. Mobil Kayu

Ini adalah  mobil-mobilan yang terbuat dari kayu yang mirip dengan aslinya. ana-anak biasa memainkannya bersama-sama teman lainnya.


6. Tok Lele, Patil Lele, Gatrik

Gatrik atau patok lele adalah permainan yang memakai alat dari dua potongan kayu atau bambu berukuran sekitar 30 cm dan yang satunya berukuran lebih kecil untuk dipukul ke arah lawan. Gatrik atau di daerah lain sisebut tak kadal, patil lele, atau benthi merupakan salah satu permainan tradisional yang dimainkan oleh anak-anak secara kelompok. Tiap kelompok terdiri dari 2 orang sampai 4 orang dengan menggunakan alat dari dua potongan bambu yang berbeda ukuran. (baca selengkapnya ...)


7. Yoyo

Yoyo adalah suatu permainan yang tersusun dari dua cakram berukuran sama yang dihubungkan dengan suatu sumbu, dimana tergulung tali yang digunakan. Satu ujung tali terikat pada sumbu, sedangkan satu ujung lainnya bebas dan biasanya diberi kaitan.

Yoyo dimainkan dengan mengaitkan ujung bebas tali pada jari tengah, memegang yoyo, dan melemparkannya kebawah dengan gerakan yang mulus. Sewaktu tali terulur pada sumbu, efek giroskopik akan terjadi, yang memberikan waktu untuk melakukan beberapa gerakan. Dengan menggerakkan pergelangan tangan, yoyo dapat dikembalikan ke tangan pemain, dimana tali akan kembali tergulung dalam celah sumbu. Khusus di Indonesia, Yoyo ini terbuat dari kayu yang keras, dibuat dengan cara dibubut.