Sejarah Olahraga Beladiri Sambo

Sambo (bahasa Rusia: самбо) adalah seni bela diri modern yang dikembangkan di Uni Soviet. Kata Sambo kadang ditulis dengan huruf besar "SAMBO" dan merupakan akronim dari САМооборона Без Оружия (SAMooborona Bez Oruzhiya), artinya "bela diri tanpa senjata". Sambo didasarkan pada gulat tradisional Armenia, Georgia, Moldova, Uzbekistan, Mongolia, dan Azerbaijan.

Sejarah Olahraga Beladiri Sambo

Sambo dipopulerkan oleh Vasily Oshchepkov (lahir pada 6 Januari 1893 di Alexandrovsky Post. Vasily Oshchepkov) pernah dikirim ke Seminari Ortodoks Tokyo Jepang setelah orang tuanya pada tahun 1907. Ia mengenyam pendidikan dan gaya hidup orang-orang Jepang. Pada 1908, Judo masuk dalam kurikulum Seminari yang diajarkan oleh Okamoto Yoshiro. Oshchepkov dan teman-temannya menunjukkan kemampuan yang luar biasa dan kemudian diundang ke Institut Kodokan, pusat komunitas Judo dunia.

Namun, Judo dianggap sangat kasar dan Oshchepkov harus mempraktikkan seni bela diri tersebut melawan negara-negara yang pernah berperang dengan Rusia. Oshchepkov menjadi siswa Rusia pertama yang lulus dari Kodokan dan lulus dari seminari dengan nilai yang memuaskan. Ia pun dikirim ke Harbin untuk bertugas sebagai penerjemah militer di angkatan bersenjata Rusia. Ia melewati masa-masa sulit saat bertugas di angkatan bersenjata dan ia tidak pernah berhenti mengasah kemampuan Judonya.

Pada tahun 1917, Oshchepkov menjadi salah satu penyelenggara turnamen Judo internasional pertama di Otaru-city Commercial High School. Namun, ia harus kembali ke Rusia pada tahun 1926. Setelah itu, ia mendedikasikan seluruh jiwa dan raganya untuk mempromosikan Judo.

Ditahun 1929, Oshchepkov menjadi pelatih Judo di klub olahraga utama Tentara Merah, kemudian pindah ke Institut Pendidikan Fisik Moskow (Moscow Physical Education Institute). Ia pun berhasil membuat Judo sangat populer di kalangan masyarakat Rusia dan mengadaptasinya dengan realitas yang ada di Rusia. Tak hanya mempopulerkan, Vasily Oshchepkov juga mengadaptasinya dengan gaya Rusia.

Akhirnya seni bela diri yang dipopulerkan Vasily Oshchepkov menjadi sangat berbeda dengan judo hingga akhirnya disebut dengan sambo. Dalam bahasa Rusia, sambo disebut dengan samozashchita bez oruzhia yang bermakna pertahanan diri tanpa senjata.

Berdasarkan penuturan dari sejarahwan seni bela diri dari Universitas Negeri Moskow, Alexey Gorbylev, ada bukti jika Vasily Oshchepkov menguasai setidaknya puluhan trik pertahanan diri yang berbeda dari seluruh dunia. Pada akhir 1930-an, sambo milik Vasily Oshchepkov pun menjadi sangat berbeda dengan judo klasik.

“Dengan serangkaian teknik dan pengembangan, sistem judo Vasily Oshchepkov sangat luar biasa dan merupakan salah satu sistem pertempuran tangan kosong paling canggih di dunia,” kata Alexey Gorbylev, seperti yang dilansir dari RBTH.

Sejak saat itu, sambo pun menjadi sangat populer hingga dibuatlah kejuaraan dunia. Di Indonesia sendiri, sambo diurus oleh PB Persambi yang membagi bela diri Rusia itu menjadi dua kelas yaitu sport sambo dan combo sambo.

Sumber: