Peran dan Tugas Para Pemain Kriket
Kriket adalah sebuah olahraga tim yang dimainkan antara dua kelompok yang masing-masing terdiri dari sebelas orang. Masing-masing pemain memiliki peran dan tugas yang berbeda.
Saat permainan berlangsung, terdapat tiga belas pemain dan dua umpire di dalam lapangan. Dua pemain adalah pemukul dan sisanya adalah kesebelas anggota tim fielding. Sembilan pemain lain dari tim pemukul berada di luar lapangan. Gambar berikut menunjukkan apa yang terjadi saat bola dilempar dan siapa yang berada di atas atau di dekat pitch. Foto ini diambil dari pertandingan internasional antara Australia dan Sri Lanka; Muttiah Muralitharan dari Sri Lanka melempar bola ke pemukul Australia Adam Gilchrist.
Dalam gambar tersebut, kedua pemukul (3 dan 8; baju kuning) mengambil posisi di tiap ujung pitch (6). Tiga fielder (4, 10 dan 11; baju biru) juga termasuk dalam foto. Satu dari dua umpire (1; topi putih) berjaga di belakang wicket (2) di ujung pitch pelempar (4). Sang pelempar (4) melempar bola (5) dari ujung pitch-nya menuju pemukul (8) "striker" di ujung lainnya. Pemukul kedua (3) di ujung pelempar disebut pemukul "non-striking". Wicket-keeper (10), posisi khusus, berada di belakan wicket pemukul "striking" (9) dan di belakangnya berdiri salah satu fielder dalam posisi yang disebut first slip (11). Pelempar dan fielder hanya memakai seragam biasa, sementara kedua pemukul dan wicket-keeper memakai tambahan aksesoris pelindung yang mencakup helm, sarung tangan, dan bantalan kaki.
Umpire kedua (tidak masuk foto) berdiri di posisi square leg, yakni sekitar 15-20 meter di kiri pitch (dari foto), segaris dengan popping crease ujung pemukul "striking". Bowling crease (tanpa nomor) adalah garis tempat wicket berada di antara kedua return crease (12). Pelempar (4) berusaha mengenai wicket (9) dengan bola (5) atau paling tidak mencegah pemukul (8) mencetak run. Pemukul (8) berusaha, dengan tongkatnya, menjaga wicket-nya dan, jika mungkin, memukul bola jauh dari pitch untuk mencetak run.
Fielding
Dari sebelas fielder, ada tiga yang masuk dalam foto di atas. Delapan sisanya berada di posisi lain di lapangan, dengan posisi persis ditentukan secara taktis oleh kapten atau pelempar. Para fielder sering berganti posisi tiap lemparan, juga sesuai arahan kapten atau pelempar.
Jika seorang fielder cidera atau sakit saat pertandingan berlangsung, dia dapat digantikan oleh pemain lain, namun sang pengganti tidak boleh melempar, menjadi wicket-keeper, atau bertindak sebagai kapten. Sang pengganti keluar lapangan saat pemain yang cidera sudah bisa kembali bermain.
Peran khusus
Wicket-keeper adalah fielder khusus dengan aturan tersendiri mengenai perlengkapan dan batasannya. Ia adalah satu-satunya fielder yang boleh menggunakan sarung tangan dan bantalan kaki.
Saat permainan berlangsung, terdapat tiga belas pemain dan dua umpire di dalam lapangan. Dua pemain adalah pemukul dan sisanya adalah kesebelas anggota tim fielding. Sembilan pemain lain dari tim pemukul berada di luar lapangan. Gambar berikut menunjukkan apa yang terjadi saat bola dilempar dan siapa yang berada di atas atau di dekat pitch. Foto ini diambil dari pertandingan internasional antara Australia dan Sri Lanka; Muttiah Muralitharan dari Sri Lanka melempar bola ke pemukul Australia Adam Gilchrist.
Dalam gambar tersebut, kedua pemukul (3 dan 8; baju kuning) mengambil posisi di tiap ujung pitch (6). Tiga fielder (4, 10 dan 11; baju biru) juga termasuk dalam foto. Satu dari dua umpire (1; topi putih) berjaga di belakang wicket (2) di ujung pitch pelempar (4). Sang pelempar (4) melempar bola (5) dari ujung pitch-nya menuju pemukul (8) "striker" di ujung lainnya. Pemukul kedua (3) di ujung pelempar disebut pemukul "non-striking". Wicket-keeper (10), posisi khusus, berada di belakan wicket pemukul "striking" (9) dan di belakangnya berdiri salah satu fielder dalam posisi yang disebut first slip (11). Pelempar dan fielder hanya memakai seragam biasa, sementara kedua pemukul dan wicket-keeper memakai tambahan aksesoris pelindung yang mencakup helm, sarung tangan, dan bantalan kaki.
Umpire kedua (tidak masuk foto) berdiri di posisi square leg, yakni sekitar 15-20 meter di kiri pitch (dari foto), segaris dengan popping crease ujung pemukul "striking". Bowling crease (tanpa nomor) adalah garis tempat wicket berada di antara kedua return crease (12). Pelempar (4) berusaha mengenai wicket (9) dengan bola (5) atau paling tidak mencegah pemukul (8) mencetak run. Pemukul (8) berusaha, dengan tongkatnya, menjaga wicket-nya dan, jika mungkin, memukul bola jauh dari pitch untuk mencetak run.
Fielding
Dari sebelas fielder, ada tiga yang masuk dalam foto di atas. Delapan sisanya berada di posisi lain di lapangan, dengan posisi persis ditentukan secara taktis oleh kapten atau pelempar. Para fielder sering berganti posisi tiap lemparan, juga sesuai arahan kapten atau pelempar.
Jika seorang fielder cidera atau sakit saat pertandingan berlangsung, dia dapat digantikan oleh pemain lain, namun sang pengganti tidak boleh melempar, menjadi wicket-keeper, atau bertindak sebagai kapten. Sang pengganti keluar lapangan saat pemain yang cidera sudah bisa kembali bermain.
Posisi fielding untuk pemukul non-kidal |
Wicket-keeper adalah fielder khusus dengan aturan tersendiri mengenai perlengkapan dan batasannya. Ia adalah satu-satunya fielder yang boleh menggunakan sarung tangan dan bantalan kaki.