Berbeda dengan R. Djdjat Koesoemahdinata selaku pendiri Tadjimalela yang lebih banyak mengajarkan ilmu gerak, maka penggatinya R. Iyan Koesoemahdinata lebih menitik beratkan pembinaan mental spiritual, sehingga lengkaplah Perguruan Silat Tadjimalela ini menjadi perguruan silat yang tidak hanya mengajarkan ilmu gerak saja (olah raga, belaraga,seni budaya), melainkan juga mental spiritual.
(Baca juga: "Sejarah Singkat Perguruan Pencak Silat Tadjimalela")
Untuk menghindari terjadinya pengkultusan nama Tadjimalela, maka R. Iyan Koesoemahdinata menjabarkannya dalam PANCA DARMA, yang merupakan falsafah bagi segenap anggota Perguruan Silat Tadjimalela sebagai berikut :
PANCA DARMA TADJIMALELA :
Bagi kebanyakan murid, pengajaran hanya sampai pada tingkatan olah raga, bela raga dan seni budaya. Sedangkan inti kedalaman pengajaran Tadjimalela tidak diberikan sembarangan pada tiap murid. Karena pemahaman Panca Darma bukan seperti pemahaman silat-silat yang lain. Bukan dengan ilmu kekebalan dsb.Ini berhubungan dengan kesadaran jiwa yang tercukupi, yang matang untuk masuk ke alam diri. Sehingga tidak semua murid sanggup masuk sampai pengajaran inti (spiritual) Tadjimalela.
Pesan luhur yang diberikan Abah Iyan pada para penerusnya adalah untuk bakti, menghormati orang tua. Karena itu dasar bagi orang melangkah di bumi.
Prinsip Tadjimalela :
Sumber: https://artshangkala.wordpress.com/2009/05/20/perguruan-silat-tadjimalela/
(Baca juga: "Sejarah Singkat Perguruan Pencak Silat Tadjimalela")
Untuk menghindari terjadinya pengkultusan nama Tadjimalela, maka R. Iyan Koesoemahdinata menjabarkannya dalam PANCA DARMA, yang merupakan falsafah bagi segenap anggota Perguruan Silat Tadjimalela sebagai berikut :
PANCA DARMA TADJIMALELA :
- TA - Taklukan nafsu jahat dalam diri
- DJ - Djiwa murni pangkal keluhuran budi
- MA - Mantapkan rasa penyerahan diri terhadap Tuhan
- LE - Lekatkan keberanian ditaraf kebenaran
- LA - Lapangkan rasa kerendahan hati dimata kesombongan
Bagi kebanyakan murid, pengajaran hanya sampai pada tingkatan olah raga, bela raga dan seni budaya. Sedangkan inti kedalaman pengajaran Tadjimalela tidak diberikan sembarangan pada tiap murid. Karena pemahaman Panca Darma bukan seperti pemahaman silat-silat yang lain. Bukan dengan ilmu kekebalan dsb.Ini berhubungan dengan kesadaran jiwa yang tercukupi, yang matang untuk masuk ke alam diri. Sehingga tidak semua murid sanggup masuk sampai pengajaran inti (spiritual) Tadjimalela.
Pesan luhur yang diberikan Abah Iyan pada para penerusnya adalah untuk bakti, menghormati orang tua. Karena itu dasar bagi orang melangkah di bumi.
Prinsip Tadjimalela :
- Batur Usik Urang Anggeus = Orang lain bergerak kita selesai
- Maju terus pantang mundur = Cicing (diam) celaka. Mundur Neraka
Sumber: https://artshangkala.wordpress.com/2009/05/20/perguruan-silat-tadjimalela/