Berbagai peralatan digunakan selama panjat tebing atau jenis pendakian lainnya yang mencakup peralatan yang biasa digunakan untuk melindungi pendaki terhadap konsekuensi jatuh.
Berikut ini beberapa peralatan panjat tebing yang wajib dibawa saat pemanjatan:
Kernmantle Rope (Tali Karmantel)
Tali karmantel adalah peralatan wajib yang mesti dibawa saat panjat tebing, fungsinya sebagai pengaman saat terjatuh sampai menyentuh tanah (freefall).
Terdapat tiga jenis tali karmantel yaitu statis, dinamis dan semi statis. ketiga jenis tali tersebut memiliki kelenturan dan fungsi yang berbeda-beda.
Hardness
Hardness adalah pengaman yang berfungsi menopang tubuh yang diikatkan di pinggang, nantinya alat ini dihubungkan dengan tali. Harness terbagi tiga yaitu seat harness (hardness duduk), Chest Harness (hardness dada) dan full body hardness. Biasanya pemakaian Chest harness dikombinasikan dengan pemakaian seat harness.
Carabiner
Karabiner adalah salah satu jenis cincin pengait khusus dengan pengait metal yang dilengkapi pegas. Karabiner didesain khusus untuk mengaitkan komponen-komponen dengan cepat dan praktis. Istilah Karabiner adalah kependekan dari Karabinhaken (kait pegas). Kait pegas yang dimaksud adalah kait pegas yang penembak senapan gunakan untuk mengaitkan sesuatu.
Carabiner biasa digunakan untuk menghubungkan alat satu dengan yang lain seperti antara tali dengan pemanjat, tali dengan tali dan juga pemanjat dengan anchor sebagai pengaman. Terbuat dari aluminium alloy yang ringan dan mempunyai kekuatan tinggi. Kekuatan carabiner terletak pada pen yang ada, jika pen sudah longgar maka sebaiknya tidak dipakai.
Berdasarkan bentuknya ada dua jenis carabiner yaitu carabiner screw gate (menggunakan kunci pengaman) dan carabiner snap gate (tidak berkunci).
Hand Ascender
Hand ascender atau dikenal dengan 'Ascender' saja, merupakan peralatan yang digunakan untuk membantu pemanjat dalam menaiki tebing dan bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis hand ascender akan semakin mengunci apabila diberi bebas dan akan melonggar bila tidak diberi beban.
Descender
Descender merupakan alat untuk membantu pemanjat menuruni tali (Abseiling, rappelling). Fungsinya adalah menahan laju alat dengan tali untuk menjaga agar pendaki tidak meluncur bebas. Berdasarkan cara kerjanya dibagi dua macam yaitu otomatis dan manual. Jenis-jenis descender meliputi: Figure of eight , Autostop, Grigri, dan Shunt.
Webbing
Webbing merupakan perlengkapan panjat tebing yang berbentuk pipih. Kurang lebih seperti pita. Bedanya, webbing terbuat dari nilon. Sangat kuat. Biasanya pita nilon yang kuat ini digunakan sebagai harness, pengikat tubuh, maupun anchor. Webbing memiliki panjang standar 5 meter.
Hammer
Hammer merupakan palu untuk menghantam piton ke dalam tebing batu. Selain untuk memasang piton, palu pendaki ini juga bisa digunakan untuk melepas piton yang sudah tertancap ke dalam batu. Ujungnya berfungsi mengencangkan mur saat memasang hanger.
Piton
Piton adalah paku tebing. Cara pemasangannya adalah menyelipkan pada celah dan dipukul dengan hammer. Piton terbagi atas dua jenis, yaitu angel dan blade. Piton angel berbentuk pipih dan digunakan untuk celah sempit. Sementara, piton blade digunakan untuk celah batu yang lebih besar.
Hanger
Hanger alat pengaman saat pemanjatan, berfungsi sebagai jangkar (anchor). Biasa digunakan untuk tebing yang sedikit memiliki natural anchor.
Chock and Friend
Chock and Friend, alat pengaman yang diselipkan di celah batu. Alat ini mampu menahan berat badan penggunanya dari arah tertentu. Alat ini memiliki berbagai bentuk. Ada yang berbentuk segi enam, simetris, dan paruh burung.
Chock mempunyai tiga bentuk yaitu segi enam (hexentric), simetris (stopper) dan paruh burung (trieams). Karena bentuk yang terbatas, diciptakan alat penjepit yang disebut 'friend' yang bisa menyesuaikan bentuk dengan celah tebing.
Chock dipasangkan dengan “teman”, yaitu Friend. Friend merupakan alat pengait yang nantinya bisa jadikan sebagai penghubung ke tali atau carabiner.
Chalk Bag (kantung magnesium)
Chalk Bag adalah kantung untuk magnesium, magnesium berguna untuk mengeringkan atau menghapus keringat dari jari pendaki. Membuatnya kering dan lebih kondusif untuk pendakian. Kantong ini merupakan wadah untuk menampung magnesium tersebut selama pendakian.
Helm
Helm panjat adalah bagian dari peralatan keselamatan yang berguna melindungi kepala dari puing-puing yang jatuh (seperti batu atau potongan pelindung yang jatuh) dan kekuatan tumbukan selama jatuh.
Selain itu, helm panjat juga digunakan di lingkungan dinding buatan seperti dinding panjat dalam ruangan.
Sepatu
Alas kaki untuk panjat tebing biasanya dirancang khusus. Untuk meningkatkan cengkeraman kaki pada dinding panjat atau permukaan batu akibat gesekan, sepatu dilapisi dengan karet yang divulkanisir. Biasanya, sepatu hanya setebal beberapa milimeter dan pas di sekitar kaki. Sepatu yang lebih kaku digunakan untuk "merayap". Beberapa memiliki bantalan busa di bagian tumit untuk membuat lebih nyaman. Umumnya sepatu panjat yang rusak dapat di sol kembali untuk mengurangi pergantian sepatu baru.
Berikut ini beberapa peralatan panjat tebing yang wajib dibawa saat pemanjatan:
- Kernmantle Rope (Tali Karmantel)
- Hardness
- Carabiner
- Ascender
- Descender
- Webbing
- Hammer
- Piton
- Hanger
- Chock and Friend
- Chalk Bag (kantung magnesium)
- Helm
- Sepatu
Kernmantle Rope (Tali Karmantel)
Tali karmantel adalah peralatan wajib yang mesti dibawa saat panjat tebing, fungsinya sebagai pengaman saat terjatuh sampai menyentuh tanah (freefall).
Terdapat tiga jenis tali karmantel yaitu statis, dinamis dan semi statis. ketiga jenis tali tersebut memiliki kelenturan dan fungsi yang berbeda-beda.
- Tali Statis - kelenturan: 15-20%, diameter: 10,5 mm, fungsi: rappeling atau saat turun dari ketinggian.
- Tali Dinamis - kelenturan: 30%, daya lentur yang tinggi, memiliki daya kejut yang tinggi sehingga, fungsi: climbing atau rock climbing.
- Tali Semi Statis - kelenturannya antar tali statis dan tali dinamis. Tali semi statis selain cocok untuk rappeling dan climbing, biasanya digunakan untuk kegiatan rescue karena karakter tali statis dan dinamis.
Hardness
Hardness adalah pengaman yang berfungsi menopang tubuh yang diikatkan di pinggang, nantinya alat ini dihubungkan dengan tali. Harness terbagi tiga yaitu seat harness (hardness duduk), Chest Harness (hardness dada) dan full body hardness. Biasanya pemakaian Chest harness dikombinasikan dengan pemakaian seat harness.
- Seat Hardness - lebih sering dipakai karena tidak mengganggu pergerakan pendaki. Selain itu seat hardness bisa dibuat dari webbing (belt) yang dikombinasikan dengan figure of eight sling.
- Chest hardness - Dipasang di wilayah badan bagian tengah / dada.
- Full body hardness - melilit di seluruh tubuh dan dilengkapi sangkutan alat di sekeliling pinggang. Sering digunakan di medan salju.
Carabiner
Karabiner adalah salah satu jenis cincin pengait khusus dengan pengait metal yang dilengkapi pegas. Karabiner didesain khusus untuk mengaitkan komponen-komponen dengan cepat dan praktis. Istilah Karabiner adalah kependekan dari Karabinhaken (kait pegas). Kait pegas yang dimaksud adalah kait pegas yang penembak senapan gunakan untuk mengaitkan sesuatu.
Carabiner biasa digunakan untuk menghubungkan alat satu dengan yang lain seperti antara tali dengan pemanjat, tali dengan tali dan juga pemanjat dengan anchor sebagai pengaman. Terbuat dari aluminium alloy yang ringan dan mempunyai kekuatan tinggi. Kekuatan carabiner terletak pada pen yang ada, jika pen sudah longgar maka sebaiknya tidak dipakai.
Berdasarkan bentuknya ada dua jenis carabiner yaitu carabiner screw gate (menggunakan kunci pengaman) dan carabiner snap gate (tidak berkunci).
Hand Ascender
Descender
Descender merupakan alat untuk membantu pemanjat menuruni tali (Abseiling, rappelling). Fungsinya adalah menahan laju alat dengan tali untuk menjaga agar pendaki tidak meluncur bebas. Berdasarkan cara kerjanya dibagi dua macam yaitu otomatis dan manual. Jenis-jenis descender meliputi: Figure of eight , Autostop, Grigri, dan Shunt.
Webbing
Webbing merupakan perlengkapan panjat tebing yang berbentuk pipih. Kurang lebih seperti pita. Bedanya, webbing terbuat dari nilon. Sangat kuat. Biasanya pita nilon yang kuat ini digunakan sebagai harness, pengikat tubuh, maupun anchor. Webbing memiliki panjang standar 5 meter.
Hammer
Hammer merupakan palu untuk menghantam piton ke dalam tebing batu. Selain untuk memasang piton, palu pendaki ini juga bisa digunakan untuk melepas piton yang sudah tertancap ke dalam batu. Ujungnya berfungsi mengencangkan mur saat memasang hanger.
Piton
Piton adalah paku tebing. Cara pemasangannya adalah menyelipkan pada celah dan dipukul dengan hammer. Piton terbagi atas dua jenis, yaitu angel dan blade. Piton angel berbentuk pipih dan digunakan untuk celah sempit. Sementara, piton blade digunakan untuk celah batu yang lebih besar.
Hanger
Hanger alat pengaman saat pemanjatan, berfungsi sebagai jangkar (anchor). Biasa digunakan untuk tebing yang sedikit memiliki natural anchor.
Chock and Friend
Chock and Friend, alat pengaman yang diselipkan di celah batu. Alat ini mampu menahan berat badan penggunanya dari arah tertentu. Alat ini memiliki berbagai bentuk. Ada yang berbentuk segi enam, simetris, dan paruh burung.
Chock mempunyai tiga bentuk yaitu segi enam (hexentric), simetris (stopper) dan paruh burung (trieams). Karena bentuk yang terbatas, diciptakan alat penjepit yang disebut 'friend' yang bisa menyesuaikan bentuk dengan celah tebing.
Chock dipasangkan dengan “teman”, yaitu Friend. Friend merupakan alat pengait yang nantinya bisa jadikan sebagai penghubung ke tali atau carabiner.
Chalk Bag (kantung magnesium)
Chalk Bag adalah kantung untuk magnesium, magnesium berguna untuk mengeringkan atau menghapus keringat dari jari pendaki. Membuatnya kering dan lebih kondusif untuk pendakian. Kantong ini merupakan wadah untuk menampung magnesium tersebut selama pendakian.
Helm
Helm panjat adalah bagian dari peralatan keselamatan yang berguna melindungi kepala dari puing-puing yang jatuh (seperti batu atau potongan pelindung yang jatuh) dan kekuatan tumbukan selama jatuh.
Selain itu, helm panjat juga digunakan di lingkungan dinding buatan seperti dinding panjat dalam ruangan.
Sepatu
Alas kaki untuk panjat tebing biasanya dirancang khusus. Untuk meningkatkan cengkeraman kaki pada dinding panjat atau permukaan batu akibat gesekan, sepatu dilapisi dengan karet yang divulkanisir. Biasanya, sepatu hanya setebal beberapa milimeter dan pas di sekitar kaki. Sepatu yang lebih kaku digunakan untuk "merayap". Beberapa memiliki bantalan busa di bagian tumit untuk membuat lebih nyaman. Umumnya sepatu panjat yang rusak dapat di sol kembali untuk mengurangi pergantian sepatu baru.