Teknik kuncian judo (katame waza) dapat dibagi menjadi teknik menahan (osae waza atau osaekomi waza), teknik jepit (shime waza), dan teknik sambungan (kansetsu waza).
Teknik kuncian (katame waza) disebut juga teknik berbaring (ne waza) karena teknik ini dilakukan ketika seorang judoka atau lawannya berbaring menghadap ke atas atau ke bawah.
Teknik kuncian (teknik berbaring) terdiri dari:
1. Kuncian pinggang - kesa gatame
Kesa gatame atau kuncian pinggang adalah teknik kuncian yang dilakukan dengan mengunci bagian atas tubuh lawan tepat di bagian pinggang kita.
Saat penguncian, seorang pengunci seperti memeluk bagian atas tubuh lawan terutama bagian kepala, dan dalam saat yang bersaman mengunci bagian tangan kiri lawan. Tujuannya adalah supaya tidak ada perlawanan balik dari lawan.
2. Kuncian bahu - kata gatame
Kata gatame atau kuncian bahu adalah teknik kuncian yang dilakukan saat lawan dalam posisi di lantai. Penguncian dilakukan dengan menggunakan kedua tangan kita untuk mengunci kedua bagian bahu lawan.
Saat penguncian berlangsung, kita seperti memeluk bagian leher lawan, dengan tangan kanan mengunci bagian lengan kanan lawan ketika ingin mengunci bahu. Dengan demikian, tangan lawan tak akan mampu memberikan perlawanan.
3. Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame
Yoko shiho gatame atau kuncian empat sisi adalah teknik penguncian dengan mengunci lawan dari empat sisi, dengan tangan kiri kita diposisikan untuk menahan lengan kiri lawan.
Sedangkan tangan kanan kita, harus ada di antara kedua kaki lawan. Tangan sebelah kanan bisa kita gunakan untuk menahan bagian kaki kiri lawan agar tak dapat melakukan perlawanan dengan mudah
4. Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame
Kami shiho gatame atau kuncian empat sisi atas adalah gabungan kuncian atas dan bawah, namun ada pula kuncian empat sisi atas sendiri. Kuncian dilakukan dengan mencengkeram kuat-kuat pada bagian ikat pinggang lawan dari bagian atas.
Ketika dalam kondisi berbaring, maka dari atas kita bisa mencengkeram bagian tersebut dan sedikit menariknya. Namun supaya lawan tidak berkutik, maka kita perlu mengunci bagian lengan dengan mencengkeram ikat pinggangnya dari dalam sehingga kedua lengan lawan berada di luar.
5. Kuncian kalung - okuri eri jime
Okuri eri jime atau kuncian kalung merupakan teknik penguncian yang yang ditujukan pada leher dan menguncinya dengan kedua tangan.
Namun saat melakukannya, bagian tangan kiri lawan harus ada di dalam sehingga tak bisa untuk melakukan perlawanan terhadap kita. Proses penguncian dalam kuncian kalung ini perlu dilakukan dari belakang bagian tubuh lawan.
6. Kuncian belakang - kataha jime
Kataha jime atau kuncian belakang mirip seperti okuri eri jime, namun bukan leher yang menjadi sasaran, melainkan tangan kanan kita mengunci leher, sedangkan tangan kiri kita mengunci bagian lengan kiri lawan. Kuncian lengan kiri lawan dapat dilakukan dengan mengalungkan tangan kita dan mengangkat lengan lawan ke atas.
7. Kuncian tangan - ude garami
Ude garami atau kuncian tangan adalah teknik penguncian yang bertujuan untuk membuat lawan tak bisa melakukan perlawanan hanya dengan mengunci bagian tangannya saja.
Saat penguncian, pada kondisi berbaring kita bisa menangkap tangan kiri lawan dan mencengkeramnya dengan kedua tangan kita. Tekuk lengan lawan ke atas dan bagian pergelangan tangannya dapat kita kunci.
8. Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame
Ude hishigi juji gatame atau kuncian tangan silang adalah suatu cara mengunci kedua tangan lawan dari samping. Posisi kita seperti menduduki lawan namun bokong kita berada di samping kepala lawan di mana kaki kita menghimpit lengan kanannya.
Sedangan untuk tangan kiri lawan bisa kita cengkeram, tahan dan kunci menggunakan kedua tangan kita. Dengan cara ini, otomatis lawan tidak bisa berkutik dan tak akan mudah untuk melarikan diri juga.
Sumber: https://olahragapedia.com/teknik-dasar-judo
Teknik kuncian (katame waza) disebut juga teknik berbaring (ne waza) karena teknik ini dilakukan ketika seorang judoka atau lawannya berbaring menghadap ke atas atau ke bawah.
Teknik kuncian (teknik berbaring) terdiri dari:
- Kuncian pinggang - kesa gatame
- Kuncian bahu - kata gatame
- Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame
- Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame
- Kuncian belakang - kataha jime
- Kuncian kalung - okuri eri jime
- Kuncian tangan - ude garami
- Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame
1. Kuncian pinggang - kesa gatame
Saat penguncian, seorang pengunci seperti memeluk bagian atas tubuh lawan terutama bagian kepala, dan dalam saat yang bersaman mengunci bagian tangan kiri lawan. Tujuannya adalah supaya tidak ada perlawanan balik dari lawan.
2. Kuncian bahu - kata gatame
Kata gatame atau kuncian bahu adalah teknik kuncian yang dilakukan saat lawan dalam posisi di lantai. Penguncian dilakukan dengan menggunakan kedua tangan kita untuk mengunci kedua bagian bahu lawan.
Saat penguncian berlangsung, kita seperti memeluk bagian leher lawan, dengan tangan kanan mengunci bagian lengan kanan lawan ketika ingin mengunci bahu. Dengan demikian, tangan lawan tak akan mampu memberikan perlawanan.
3. Kuncian empat sisi - yoko shiho gatame
Sedangkan tangan kanan kita, harus ada di antara kedua kaki lawan. Tangan sebelah kanan bisa kita gunakan untuk menahan bagian kaki kiri lawan agar tak dapat melakukan perlawanan dengan mudah
4. Kuncian empat sisi atas - kami shiho gatame
Kami shiho gatame atau kuncian empat sisi atas adalah gabungan kuncian atas dan bawah, namun ada pula kuncian empat sisi atas sendiri. Kuncian dilakukan dengan mencengkeram kuat-kuat pada bagian ikat pinggang lawan dari bagian atas.
Ketika dalam kondisi berbaring, maka dari atas kita bisa mencengkeram bagian tersebut dan sedikit menariknya. Namun supaya lawan tidak berkutik, maka kita perlu mengunci bagian lengan dengan mencengkeram ikat pinggangnya dari dalam sehingga kedua lengan lawan berada di luar.
5. Kuncian kalung - okuri eri jime
Okuri eri jime atau kuncian kalung merupakan teknik penguncian yang yang ditujukan pada leher dan menguncinya dengan kedua tangan.
Namun saat melakukannya, bagian tangan kiri lawan harus ada di dalam sehingga tak bisa untuk melakukan perlawanan terhadap kita. Proses penguncian dalam kuncian kalung ini perlu dilakukan dari belakang bagian tubuh lawan.
6. Kuncian belakang - kataha jime
Kataha jime atau kuncian belakang mirip seperti okuri eri jime, namun bukan leher yang menjadi sasaran, melainkan tangan kanan kita mengunci leher, sedangkan tangan kiri kita mengunci bagian lengan kiri lawan. Kuncian lengan kiri lawan dapat dilakukan dengan mengalungkan tangan kita dan mengangkat lengan lawan ke atas.
7. Kuncian tangan - ude garami
Ude garami atau kuncian tangan adalah teknik penguncian yang bertujuan untuk membuat lawan tak bisa melakukan perlawanan hanya dengan mengunci bagian tangannya saja.
Saat penguncian, pada kondisi berbaring kita bisa menangkap tangan kiri lawan dan mencengkeramnya dengan kedua tangan kita. Tekuk lengan lawan ke atas dan bagian pergelangan tangannya dapat kita kunci.
8. Kuncian tangan silang - ude hishigi juji gatame
Ude hishigi juji gatame atau kuncian tangan silang adalah suatu cara mengunci kedua tangan lawan dari samping. Posisi kita seperti menduduki lawan namun bokong kita berada di samping kepala lawan di mana kaki kita menghimpit lengan kanannya.
Sedangan untuk tangan kiri lawan bisa kita cengkeram, tahan dan kunci menggunakan kedua tangan kita. Dengan cara ini, otomatis lawan tidak bisa berkutik dan tak akan mudah untuk melarikan diri juga.
Sumber: https://olahragapedia.com/teknik-dasar-judo