Dalam dunia Beladiri Karate dikenal tujuh teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap Karateka. Ketujuh teknik dasar tersebut meliputi:
1. Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.
2. Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
3. Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
4. Dachi
Dachi atau kuda-kuda adalah salah satu teknik bagi pemula yang memegang peran penting. Kuda-kuda perlu dikuasai dengan sempurna karena kuda-kuda adalah tumpuan dari seluruh gerakan yang ada. Berikut ini adalah teknik kuda-kuda yang ada dalam karate:
5. Zuki
Zuki artinya pukulan, terdapat beberapa teknik pukulan dalam karatedo yang perlu yaitu:
6. Geri
Geri adalah teknik tendangan dalam Karate, teknik ini digunakan untuk menyerang lawan. Beberapa teknik tendangan dalam teknik dasar tendangan karate meliputi:
7. Uke
Uke adalah salah satu teknik karate yang artinya tangkisan. Teknik tangkisan digunakan ketika berhadapan dengan lawan di pertandingan. Untuk melakukannya, badan diposisikan menyamping atau segaris dengan kuda-kuda. Tujuan posisi badan ini agar ketika lawan melakukan tendangan, maka serangan itu tidak mengenai badan kita. Beberapat teknik tangkisan yang perlu dikuasai:
- Kihon
- Kata
- Kumite
- Dachi
- Zuki
- Geri
- Uke
1. Kihon
Kihon (基本:きほん, Kihon?) secara harfiah berarti dasar atau fondasi. Praktisi Karate harus menguasai Kihon dengan baik sebelum mempelajari Kata dan Kumite.
Pelatihan Kihon dimulai dari mempelajari pukulan dan tendangan (sabuk putih) dan bantingan (sabuk coklat). Pada tahap dan atau Sabuk Hitam, siswa dianggap sudah menguasai seluruh kihon dengan baik.
2. Kata
Kata (型:かた) secara harfiah berarti bentuk atau pola. Kata dalam karate tidak hanya merupakan latihan fisik atau aerobik biasa. Tapi juga mengandung pelajaran tentang prinsip bertarung. Gerakan-gerakan Kata juga banyak mengandung falsafah-falsafah hidup. Setiap Kata memiliki ritme gerakan dan pernapasan yang berbeda.
Dalam Kata ada yang dinamakan Bunkai. Bunkai adalah aplikasi yang dapat digunakan dari gerakan-gerakan dasar Kata.
Setiap aliran memiliki perbedaan gerak dan nama yang berbeda untuk tiap Kata. Sebagai contoh Kata Tekki di aliran Shotokan dikenal dengan nama Naihanchi di aliran Shito Ryu. Sebagai akibatnya Bunkai (aplikasi kata) tiap aliran juga berbeda.
3. Kumite
Kumite (組手:くみて) secara harfiah berarti "pertemuan tangan". Kumite dilakukan oleh murid-murid tingkat lanjut (sabuk biru atau lebih). Tetapi sekarang, ada dojo yang mengajarkan kumite pada murid tingkat pemula (sabuk kuning). Sebelum melakukan kumite bebas (jiyu Kumite) praktisi mempelajari kumite yang diatur (go hon kumite) atau (yakusoku kumite). Untuk kumite aliran olahraga, lebih dikenal dengan Kumite Shiai atau Kumite Pertandingan.
Untuk aliran Shotokan di Jepang, kumite hanya dilakukan oleh siswa yang sudah mencapai tingkat dan (sabuk hitam). Praktisi diharuskan untuk dapat menjaga pukulannya supaya tidak mencederai kawan bertanding.
Untuk aliran "kontak langsung" seperti Kyokushin, praktisi Karate sudah dibiasakan untuk melakukan kumite sejak sabuk biru strip. Praktisi Kyokushin diperkenankan untuk melancarkan tendangan dan pukulan sekuat tenaganya ke arah lawan bertanding.
Untuk aliran kombinasi seperti Wado-ryu, yang tekniknya terdiri atas kombinasi Karate dan Jujutsu, maka Kumite dibagi menjadi dua macam, yaitu Kumite untuk persiapan Shiai, yang dilatih hanya teknik-teknik yang diperbolehkan dalam pertandingan, dan Goshinjutsu Kumite atau Kumite untuk beladiri, semua teknik dipergunakan, termasuk jurus-jurus Jujutsu seperti bantingan, kuncian, dan menyerang titik vital.
4. Dachi
Dachi atau kuda-kuda adalah salah satu teknik bagi pemula yang memegang peran penting. Kuda-kuda perlu dikuasai dengan sempurna karena kuda-kuda adalah tumpuan dari seluruh gerakan yang ada. Berikut ini adalah teknik kuda-kuda yang ada dalam karate:
- Hachiji-dachi, kuda-kuda dasar yaitu kaki dibuka selebar bahu
- Ko-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat belakang
- Zen-kutsu-dachi atau kuda-kuda berat depan
- Sanshin-dachi atau kuda-kuda berat tengah
- Heisoku-dachi yaitu kuda-kuda berat tengah dengan kaki dirapatkan
- Hangetsu-dachi atau kuda-kuda berat tengah
- Sochi-dachi atau kuda-kuda berat tengah
- Neko-ashi-dachi atau kuda-kuda berat belakang
5. Zuki
- oi-zuki-chudan atau pukulan mengarah ke ulu hati
- oi-zuki-jodan atau pukulan mengarah ke kepala
- gyaku-zuki yaitu pukulan mengarah ke perut namun kaki tak melangkah
- kisame-zuki yaitu pukulan mengarah ke kepala namun kaki tak melangkah
- morete-zuki yaitu pukulan dan dorongan
- ura-zuki yaitu pukulan dalam bentuk seperti soto-ude-uke
- morete-hisame-zuki yaitu pukulan dengan menggunakan kedua tangan
- yama-zuki yaitu pukulan ganda menggunakan kedua tangan
- tate-zuki yaitu pukulan dengan bentuk seperti uchi-ude-uke, dsb.
6. Geri
Geri adalah teknik tendangan dalam Karate, teknik ini digunakan untuk menyerang lawan. Beberapa teknik tendangan dalam teknik dasar tendangan karate meliputi:
- usiro-geri atau tendangan belakang
- yoko-geri-keange yaitu tendangan menggunakan kaki bagian samping
- yoko-geri-kekome yaitu tendangan menggunakan kaki bagian samping atau disodok
- mawashi-geri yaitu tendangan menggunakan kaki bagian atas
- mae-geri atau tendangan yang mengarah ke perut maupun kepala dengan arah ke depan
7. Uke
Uke adalah salah satu teknik karate yang artinya tangkisan. Teknik tangkisan digunakan ketika berhadapan dengan lawan di pertandingan. Untuk melakukannya, badan diposisikan menyamping atau segaris dengan kuda-kuda. Tujuan posisi badan ini agar ketika lawan melakukan tendangan, maka serangan itu tidak mengenai badan kita. Beberapat teknik tangkisan yang perlu dikuasai:
- morote-uke atau tangkisan dengan bentuk seperti morote-zuki
- juji-uke yaitu tangkisan menggunakan kedua tangan yang disilang
- shuto-uke yaitu tangkisan menggunakan tangan pedang
- uchi-ude-uke yaitu tangkisan tengah berasal dari bawah ketiak
- agi-uke yaitu tangkisan atas
- gedan braai yaitu tangkisan bawah