Beladiri Nampon adalah salah satu seni Beladiri asli Indonesia yang berasal dari Padalarang, kabupaten Bandung Barat. Nama Silat Nampon berasal dari pendiri sekaligus guru Ilmu Penca Silat aliran Nampon yakni Nampon (Lahir di Ciamis 1888 - wafat 1962).
Nampon berasal dari Banjar kampung Limasnunggal desa Banjar patroman Berkedudukan/tinggal di Padalarang hingga tahun 1962. Beliau meninggal pada usia 74 tahun di Desa Margajaya Jalan Margajaya Kampung Babakan Caringin desa Margajaya, kecamatan Ngamprah Kota Padalarang dan mendapat penghargaan pemerintah sebagai Perintis Kemerdekaan. Istri Nampon berasal dari Banten.
Nampon adalah pegawai perusahaan kereta api dizaman belanda, pada tahun 1902. Setelah belajar di berbagai perguruan, Nampon belajar ilmu beladiri silat di Cianjur kepada Embah Khair pendiri aliran Cimande.
Pada tahun 1902, setelah wafatnya guru, Nampon menjadi guru di perguruan Cikalong. Selain belajar, Nampon banyak bergaul dengan pendekar dari berbagai dearah, termasuk Bang Kari dan Bang Madi di Jakarta.
Selama bekerja sebagai pegawai Jawatan Kereta Api Belanda Alm Nampon sudah memperlihatkan sikapnya sebagai anti penjajah, membenci karena sering melihat penderitaan orang sebangsanya di eksploitasi, dan direndahkan.
Dia tidak takut menunjukkan kebenciannya terhadap Belanda, sehingga dicap sebagai pengacau dan dianggap membahayakan Jawatan Kereta Api. Dan akhirnya dilepas dari kedinasannya .
Alm Nampon sering keluar masuk penjara karena tidak takut melawan pihak Belanda. Justru karena sering masuk keluar bui, Alm Nampon berhasil membuahkan aliran silat bertenaga dalam. 10 jurus gabungan dari seluruh pelajaran dan pengalamnnya. (Sumber)
Nampon berasal dari Banjar kampung Limasnunggal desa Banjar patroman Berkedudukan/tinggal di Padalarang hingga tahun 1962. Beliau meninggal pada usia 74 tahun di Desa Margajaya Jalan Margajaya Kampung Babakan Caringin desa Margajaya, kecamatan Ngamprah Kota Padalarang dan mendapat penghargaan pemerintah sebagai Perintis Kemerdekaan. Istri Nampon berasal dari Banten.
Nampon adalah pegawai perusahaan kereta api dizaman belanda, pada tahun 1902. Setelah belajar di berbagai perguruan, Nampon belajar ilmu beladiri silat di Cianjur kepada Embah Khair pendiri aliran Cimande.
Pada tahun 1902, setelah wafatnya guru, Nampon menjadi guru di perguruan Cikalong. Selain belajar, Nampon banyak bergaul dengan pendekar dari berbagai dearah, termasuk Bang Kari dan Bang Madi di Jakarta.
Selama bekerja sebagai pegawai Jawatan Kereta Api Belanda Alm Nampon sudah memperlihatkan sikapnya sebagai anti penjajah, membenci karena sering melihat penderitaan orang sebangsanya di eksploitasi, dan direndahkan.
Dia tidak takut menunjukkan kebenciannya terhadap Belanda, sehingga dicap sebagai pengacau dan dianggap membahayakan Jawatan Kereta Api. Dan akhirnya dilepas dari kedinasannya .
Alm Nampon sering keluar masuk penjara karena tidak takut melawan pihak Belanda. Justru karena sering masuk keluar bui, Alm Nampon berhasil membuahkan aliran silat bertenaga dalam. 10 jurus gabungan dari seluruh pelajaran dan pengalamnnya. (Sumber)