Terdapat 4 teknik kuncian yang dikenal dalam dunia gulat. Keempat teknik itu terdiri dari Clinch Fighting, Leverage, dan Grappling Hold. Khusus untuk teknik Leverage dibagi lagi menjadi beberapa bagian yaitu Hip Throws, Cradles, dan Sprawl. Untuk lebih jelasnya silahkan disimak penjelasannya di bawah ini.
1. Teknik Clinch Fighting
Clinch Fighting dikenal juga dengan istilah bertempur dengan memiting. Dengan menggunakan teknik ini maka, lawan akan dibuat tidak berdaya atau tak berkutik. Ini karena pada dasarnya memiting adalah cara untuk mematikan gerakan efektif lawan ketika hendak melakukan serangan terhadap kita. Ini akan lebih menguntungkan juga bila kita memiliki berat dan tinggi yang lebih dari lawan.
Akibat lawan tidak berkutik maka ia tak akan mampu menggunakan tendangan, tinjuan, dan senjata. Clinch fighting ini otomatis membuat lawan terkunci dan tak mudah untuk melakukan perlawanan karena tubuh lawan sudah tak mampu bergerak dengan leluasa seperti semula.
2. Teknik Leverage
Teknik Leverage adalah mendapat keuntungan dari kelebihan kita atas kekurangan lawan. Seorang pegulat yang memiliki tubuh lebih tinggi dari lawannya akan lebih mudah memenangkan pertarungan. Seorang pegulat yang mendapatkan lawan lebih pendek akan lebih mudah memudarkan keseimbangannya sehingga menjadi pengendali di pertandingan.
Rata-rata pegulat dengan tubuh lebih tinggi memiliki kekurangan pada kekuatan menembak lawannya sehingga untuk melawan diperlukan penggunaan jangkauan panjang untuk kemudian bisa meraih pergelangan kaki lawan. Dengan gerakan inilah biasanya para pegulat bertubuh tinggi berhasil mengeksekusi dengan baik dan mengambil keuntungan dengan sempurna.
Pada teknik meraih pergelangan kaki lawan, maka seorang pegulat akan mampu mengangkat satu kakinya dari matras dan kemudian menyapu/menyandung kaki lain lawan sehingga akhirnya ia mampu dijatuhkan. Dengan cara begini, maka otomatis seorang pegulat bisa mengendalikan pertarungan dengan mengambil keuntungan dan berada tepat di atas tubuh lawannya.
Dalam teknik Leverage dikelal tiga teknik yaitu Hip Throws, Cradles, dan Sprawl.
Hip Throws
Hip throws merupakan teknik yang dilakukan dengan cara membanting bagian pinggang lawan. Setelah memastikan posisi tubuh bagian atas lawan, langkah kaki bisa diposisikan antara tubuhnya untuk mengambil kesempatan dan keuntungan.
Dengan bagian pinggang diposisikan di bawah pinggang lawan sesudah gerakan menyilang, maka sebaiknya langsung mengambil gerakan mengangkat sedikit tubuh lawan. Setelah itu barulah lawan bisa dibanting ke arah belakang pada matras. Ini adalah suatu taktik dan teknik yang cukup bisa mematikan gerakan lawan dan akhirnya memenangkan pertarungan karena lawan tak lagi bisa berkutik.
Cradles
Teknik ini lebih fokus pada keuntungan seorang pegulat dalam meletakkan lawan di punggungnya. Pada teknik ini, seorang pegulat dengan tubuh yang lebih tinggi dan lengan yang lebih panjang bisa melakukan headlock atau kunci pada kepala lawan dengan satu lengan.
Sementara lengan sisi lainnya bisa diposisikan di bawah salah satu atau kedua kaki. Tangan kemudian bisa dikunci rapat dengan menariknya lebih dulu lalu mengarahkan kepala lawan serta lutut di saat yang sama. Kaki panjang para pegulat bertubuh tinggi juga mampu menambah keuntungan dengan memiringan tubuh bagian atas lawan ke matras.
Sprawl
Saat pegulat yang berpostur tubuh tinggi mendapat serangan lawan secara tiba-tiba, maka pegulat dengan postur tubuh tinggi tersebut dapat melakukan gerakan dengan menarik kedua kaki dan menjatuhkan diri ke matras. Kemudian menerkam lawan dengan berada di atasnya saat ia mencoba untuk menyerang.
Dengan ukuran tubuh yang lebih dari lawan, maka seorang pegulat dapat meraih bagian bawah tubuh lawan dan mengunci lengan lawan. Setelah itu, lanjutkan dengan membalikkannya ke punggungnya dan setelah itu bagian pinggang lawan bisa coba dikunci juga agar dia sama sekali tidak bisa bergerak dan tak dapat melawan kembali.
3. Joint Lock
Teknik Joint Lock berfokus pada keterlibatan manipulasi sendi lawan. Saat melakuka teknik ini kepada lawan, maka lawan akan merasakan rasa sakit pada bagian sendi dan mampu memicu cedera pada lawan kalau penerapannya dilakukan secara mendadak atau paksa. Risiko yang terjadi antara lain adalah kerusakan otot, ligamen dan tendon. Tak hanya itu, lawan pun memiliki potensi mengalami patah tulang karena gerakan ini.
Joint lock ini biasanya meliputi, kuncian pergelangan tangan, kuncian spinal, kuncian kaki, dan kuncian lengan maupun juga manipulasi sendi kecil.
4. Grappling Hold
Grappling Hold atau teknik pegangan adalah cara yang tepat bila hendak mengendalikan gerakan dan posisi lawan. Pada teknik ini, ada beberapa fungsi yang banyak diterapkan.
Contoh gerakan grappling berfokus pada clinching, submission dan juga pinning. Joint lock pun pada dasarnya juga dapat dimasukkan dalam grappling hold ini karena intinya adalah memegang dan mengunci sekaligus.
Sumber: https://olahragapedia.com/teknik-gulat
1. Teknik Clinch Fighting
Clinch Fighting dikenal juga dengan istilah bertempur dengan memiting. Dengan menggunakan teknik ini maka, lawan akan dibuat tidak berdaya atau tak berkutik. Ini karena pada dasarnya memiting adalah cara untuk mematikan gerakan efektif lawan ketika hendak melakukan serangan terhadap kita. Ini akan lebih menguntungkan juga bila kita memiliki berat dan tinggi yang lebih dari lawan.
Akibat lawan tidak berkutik maka ia tak akan mampu menggunakan tendangan, tinjuan, dan senjata. Clinch fighting ini otomatis membuat lawan terkunci dan tak mudah untuk melakukan perlawanan karena tubuh lawan sudah tak mampu bergerak dengan leluasa seperti semula.
2. Teknik Leverage
Teknik Leverage adalah mendapat keuntungan dari kelebihan kita atas kekurangan lawan. Seorang pegulat yang memiliki tubuh lebih tinggi dari lawannya akan lebih mudah memenangkan pertarungan. Seorang pegulat yang mendapatkan lawan lebih pendek akan lebih mudah memudarkan keseimbangannya sehingga menjadi pengendali di pertandingan.
Rata-rata pegulat dengan tubuh lebih tinggi memiliki kekurangan pada kekuatan menembak lawannya sehingga untuk melawan diperlukan penggunaan jangkauan panjang untuk kemudian bisa meraih pergelangan kaki lawan. Dengan gerakan inilah biasanya para pegulat bertubuh tinggi berhasil mengeksekusi dengan baik dan mengambil keuntungan dengan sempurna.
Pada teknik meraih pergelangan kaki lawan, maka seorang pegulat akan mampu mengangkat satu kakinya dari matras dan kemudian menyapu/menyandung kaki lain lawan sehingga akhirnya ia mampu dijatuhkan. Dengan cara begini, maka otomatis seorang pegulat bisa mengendalikan pertarungan dengan mengambil keuntungan dan berada tepat di atas tubuh lawannya.
Dalam teknik Leverage dikelal tiga teknik yaitu Hip Throws, Cradles, dan Sprawl.
Hip Throws
Hip throws merupakan teknik yang dilakukan dengan cara membanting bagian pinggang lawan. Setelah memastikan posisi tubuh bagian atas lawan, langkah kaki bisa diposisikan antara tubuhnya untuk mengambil kesempatan dan keuntungan.
Dengan bagian pinggang diposisikan di bawah pinggang lawan sesudah gerakan menyilang, maka sebaiknya langsung mengambil gerakan mengangkat sedikit tubuh lawan. Setelah itu barulah lawan bisa dibanting ke arah belakang pada matras. Ini adalah suatu taktik dan teknik yang cukup bisa mematikan gerakan lawan dan akhirnya memenangkan pertarungan karena lawan tak lagi bisa berkutik.
Cradles
Teknik ini lebih fokus pada keuntungan seorang pegulat dalam meletakkan lawan di punggungnya. Pada teknik ini, seorang pegulat dengan tubuh yang lebih tinggi dan lengan yang lebih panjang bisa melakukan headlock atau kunci pada kepala lawan dengan satu lengan.
Sementara lengan sisi lainnya bisa diposisikan di bawah salah satu atau kedua kaki. Tangan kemudian bisa dikunci rapat dengan menariknya lebih dulu lalu mengarahkan kepala lawan serta lutut di saat yang sama. Kaki panjang para pegulat bertubuh tinggi juga mampu menambah keuntungan dengan memiringan tubuh bagian atas lawan ke matras.
Sprawl
Saat pegulat yang berpostur tubuh tinggi mendapat serangan lawan secara tiba-tiba, maka pegulat dengan postur tubuh tinggi tersebut dapat melakukan gerakan dengan menarik kedua kaki dan menjatuhkan diri ke matras. Kemudian menerkam lawan dengan berada di atasnya saat ia mencoba untuk menyerang.
Dengan ukuran tubuh yang lebih dari lawan, maka seorang pegulat dapat meraih bagian bawah tubuh lawan dan mengunci lengan lawan. Setelah itu, lanjutkan dengan membalikkannya ke punggungnya dan setelah itu bagian pinggang lawan bisa coba dikunci juga agar dia sama sekali tidak bisa bergerak dan tak dapat melawan kembali.
3. Joint Lock
Teknik Joint Lock berfokus pada keterlibatan manipulasi sendi lawan. Saat melakuka teknik ini kepada lawan, maka lawan akan merasakan rasa sakit pada bagian sendi dan mampu memicu cedera pada lawan kalau penerapannya dilakukan secara mendadak atau paksa. Risiko yang terjadi antara lain adalah kerusakan otot, ligamen dan tendon. Tak hanya itu, lawan pun memiliki potensi mengalami patah tulang karena gerakan ini.
Joint lock ini biasanya meliputi, kuncian pergelangan tangan, kuncian spinal, kuncian kaki, dan kuncian lengan maupun juga manipulasi sendi kecil.
4. Grappling Hold
Grappling Hold atau teknik pegangan adalah cara yang tepat bila hendak mengendalikan gerakan dan posisi lawan. Pada teknik ini, ada beberapa fungsi yang banyak diterapkan.
Contoh gerakan grappling berfokus pada clinching, submission dan juga pinning. Joint lock pun pada dasarnya juga dapat dimasukkan dalam grappling hold ini karena intinya adalah memegang dan mengunci sekaligus.
Sumber: https://olahragapedia.com/teknik-gulat