Bila anda memiliki impian Menjadi Atlet Balap Sepeda Profesional maka anda harus siap-siap untuk menghadapi segala tantangan yang akan muncul di depan mata. Seperti persiapan pisik, perlengkapan balap yang begitu mahal, hingga perjuangan agar bisa ikut serta dalam kompetisi yang bergengsi.
Beberapa persiapan yang mesti dilakukan oleh seorang calon atlet balap sepeda meliputi Latihan sprint. Sprint merupakan kunci kemenangan bagi pembalap pro. Setelah menempuh jarak yang jauh maka hanya 100 Meter finis lah waktu yang menentukan. Seorang Sprinter yang handal tidak hanya mempunyai kekuatan otot saja melainkan otak juga berperan penting " Strategi".
3 hal pokok yang menjadi kunci utama untuk meningkatkan skill sprint:
Selain ketiga hal di atas, untuk meningkatkan kemampuan Sprint maka ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan diantaranya adalah teknik yang sempurna, koordinasi yang sempurna (team work) dan tentunya practise make perfect.
Jika Anda ingin unggul dalam bidang ini (sprint), berlatih, berlatih, berlatih adalah kunci utama. Namun, ingat bahwa teknik yang baik dipelajari ketika tubuh pada posisi 100% fit, bukan ketika anda sedang Fatique (kelelahan).
Beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan Sprint:
Hill sprints:
Jumps Sprint:
Go long:
Play racing:
Sprinter balap sepeda
Seorang sprinter balap sepeda adalah seorang pembalap sepeda jalan raya yang dapat mengakhiri balapan dengan akselerasi tinggi hingga mencapai kecepatan tertinggi, sering kali dengan menggunakan taktik bantuan tarikan dari beberapa anggota tim untuk menghemat energi.
Sebagai bagian dari penggunaan sprint sebagai taktik balap. sprinter juga dapat berkompetisi memperebutkan sprint intermediet (dalam bahasa Prancis disebut primes), seringkali untuk menyediakan tambahan pertunjukan di kota yang dilewati sepanjang jalur balap. Di balap tahapan, hasil yang diperoleh saat sprint intermediet dan hasil akhir dapat dikombinasikan sebagai klasifikasi poin. Sebagai contoh, pada klasifikasi poin di Tour de France, maillot vert (jaket hijau) dimenangkan oleh sprinter yang paling konsisten. Pada Tour de France, kompetitor yang paling sukses pada ategori ini adalah sprinter Jerman Erik Zabel, yang memenangkan enam jaket hijau di Tour de France (1996–2001).
Taktik sprinter
Dalam balap jalan raya konvensional, sprinter umumnya menghabiskan waktunya menunggu hingga beberapa ratus meter terakhir sebelum melakukan akselerasi untuk memenangkan balapan. Banyak balapan akan berakhir dengan sekelompok besar sprinter berebut kemenangan; beberapa sprinter juga memiliki anggota tim, yang disebut penolong (domestique) yang memimpin mereka keluar dari kelompok (contohnya, menjaga kecepatan tinggi dan melindungi sprinter) sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk finish di posisi depan. Anggota tim tersebut akan melambat satu-persatu saat kelelahan; anggota tim terakhir tisebut sebagai sprinter penarik dan umumnya mereka juga spriter yang baik.
Beberapa balap sepeda klasik satu hari, seperti Milan-San Remo atau Paris–Tours cenderung dimenangkan sprinter karena jaraknya yang panjang dan lintasan yang cenderung datar. Sebagian besar edisi balap tersebut berakhir dengan kelompok besar sprinter, sering kali dimenangkan oleh pembalap yang memenangkan klasifikasi poin pada balap tahapan. Sebagai contoh, Zabel memenangkan Milan–San Remo empat kali dan Paris–Tours tiga kali. Sprinter yang lebih kuat memiliki kemampuan di lintasan berbukit atau perkerasan batu juga memiliki prospek baik untuk memenangkan balap klasik lain seperti Tour of Flanders atau Amstel Gold Race.
Sumber:
Beberapa persiapan yang mesti dilakukan oleh seorang calon atlet balap sepeda meliputi Latihan sprint. Sprint merupakan kunci kemenangan bagi pembalap pro. Setelah menempuh jarak yang jauh maka hanya 100 Meter finis lah waktu yang menentukan. Seorang Sprinter yang handal tidak hanya mempunyai kekuatan otot saja melainkan otak juga berperan penting " Strategi".
3 hal pokok yang menjadi kunci utama untuk meningkatkan skill sprint:
- Output Endurance yang besar
- Berat Badan yang proporsional
- Toleransi anaerobik yang baik
Selain ketiga hal di atas, untuk meningkatkan kemampuan Sprint maka ada beberapa hal lain yang harus diperhatikan diantaranya adalah teknik yang sempurna, koordinasi yang sempurna (team work) dan tentunya practise make perfect.
Jika Anda ingin unggul dalam bidang ini (sprint), berlatih, berlatih, berlatih adalah kunci utama. Namun, ingat bahwa teknik yang baik dipelajari ketika tubuh pada posisi 100% fit, bukan ketika anda sedang Fatique (kelelahan).
Beberapa tips untuk meningkatkan kemampuan Sprint:
Hill sprints:
- Berlatih ditanjakan, bertujuan untuk melatih melawan Gradien. Latihlah kamampuan tersebut 20-40 detik dan terus meningkat. Latihan tersebut ini idealnya dilakukan dalam gigi (Chainring) yang besar.
- Tentukan lokasi trek rolling (turunan-tanjakan) yang cepat, Latih kemampuan Hill Sprint dilokasi tersebut turun dengan cepat dan naik dengan cepat.
- Tingkatkan kemampuan Hill Sprint dengan rolling yang panjang.
Jumps Sprint:
- Dapat dilakukan sendiri atau dengan patner anda, atur kecepatan tiap 10 detik. Sprint pertama dengan kecepatan normal, lanjutkan dengan recovery (pemulihan), 10 detik selanjutkan sprint kembali dengan kecepatan lebih tinggi. Lakukan berulang-dua atau tiga kali dengan total sprint 5 menit dan recovery 5 menit.
Go long:
- Hampir sama dengan Jumps Sprint, akan tetapi dengan trek lebih panjang dan interval lebih lama. Anda dapat menggunakan Tiang listrik sepanjang jalan sebagai patokan interval sprint dan recovery. Usahakan kecepatan (speed) terus meningkat, jika sudah mulai menurun segera hentikan latihan dan coba istirahat sejenak.
Play racing:
- Practice make perfect, setelah melakukan beberada basic sprint saatnya simulasi pada rute jarak jauh. Selain meningkatkan endurance anda, latihan sprint dengan kecepatan yang sudah diatur dapat terus meningkatkan performa sprint rider. Dapat dimulai dengan 30mph dan terus meningkat. Atur strategi interval recovery (pemulihan) untuk melakukan sprint selanjutnya. Sesi latihan seperti ini juga berguna untuk mengembangkan taktik tim dan menemukan pembalap yang layak menjadi sprinter tim anda.
Sprinter balap sepeda
Seorang sprinter balap sepeda adalah seorang pembalap sepeda jalan raya yang dapat mengakhiri balapan dengan akselerasi tinggi hingga mencapai kecepatan tertinggi, sering kali dengan menggunakan taktik bantuan tarikan dari beberapa anggota tim untuk menghemat energi.
Sebagai bagian dari penggunaan sprint sebagai taktik balap. sprinter juga dapat berkompetisi memperebutkan sprint intermediet (dalam bahasa Prancis disebut primes), seringkali untuk menyediakan tambahan pertunjukan di kota yang dilewati sepanjang jalur balap. Di balap tahapan, hasil yang diperoleh saat sprint intermediet dan hasil akhir dapat dikombinasikan sebagai klasifikasi poin. Sebagai contoh, pada klasifikasi poin di Tour de France, maillot vert (jaket hijau) dimenangkan oleh sprinter yang paling konsisten. Pada Tour de France, kompetitor yang paling sukses pada ategori ini adalah sprinter Jerman Erik Zabel, yang memenangkan enam jaket hijau di Tour de France (1996–2001).
Taktik sprinter
Dalam balap jalan raya konvensional, sprinter umumnya menghabiskan waktunya menunggu hingga beberapa ratus meter terakhir sebelum melakukan akselerasi untuk memenangkan balapan. Banyak balapan akan berakhir dengan sekelompok besar sprinter berebut kemenangan; beberapa sprinter juga memiliki anggota tim, yang disebut penolong (domestique) yang memimpin mereka keluar dari kelompok (contohnya, menjaga kecepatan tinggi dan melindungi sprinter) sehingga memiliki kesempatan lebih besar untuk finish di posisi depan. Anggota tim tersebut akan melambat satu-persatu saat kelelahan; anggota tim terakhir tisebut sebagai sprinter penarik dan umumnya mereka juga spriter yang baik.
Beberapa balap sepeda klasik satu hari, seperti Milan-San Remo atau Paris–Tours cenderung dimenangkan sprinter karena jaraknya yang panjang dan lintasan yang cenderung datar. Sebagian besar edisi balap tersebut berakhir dengan kelompok besar sprinter, sering kali dimenangkan oleh pembalap yang memenangkan klasifikasi poin pada balap tahapan. Sebagai contoh, Zabel memenangkan Milan–San Remo empat kali dan Paris–Tours tiga kali. Sprinter yang lebih kuat memiliki kemampuan di lintasan berbukit atau perkerasan batu juga memiliki prospek baik untuk memenangkan balap klasik lain seperti Tour of Flanders atau Amstel Gold Race.
Sumber: